Jumat Kreasi, MTsN 2 Kepahiang Gelar Aksi Nyata P5

Jumat Kreasi , MTsN 2 Kepahiang Gelar Aksi Nyata P5

Kepahiang (Humas) --- MTsN 2 Kepahiang  kembali beraksi melaksanakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bagi  siswa kelas VII (Tujuh), Jumat (08/03/2024).  Kegiatan P5 yang dimulai pukul 09.15 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB kali ini mengusung tema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan inti “Sampahku Tanggung Jawabku”.

Bertempat di lapangan dan taman belakang madrasah, siswa melaksanakan aksi nyata melaksanakan Reduce, Reuse, dan Recycle. Reduce adalah mengurangi penggunaan barang, reuse artinya menggunakan kembali barang, sedangkan recycle artinya mendaur ulang barang sehingga barang yang sudah tidak terpakai dapat digunakan kembali. Aktivitas yang dilaksanakan yaitu menanam kangkung  menggunakan media pot dari barang bekas. Barang bekas didapatkan dari kegiatan pengumpulan dan pemisahan sampah yang dilakukan pada minggu sebelumnya berupa pot bekas tidak terpakai, botol minuman, galon bekas, dan lain-lain.

Dalam aksi kegiatan menanam kangkung ini, siswa dibagi menjadi lima kelompok setiap kelasnya yang setiap kelompoknya terdiri dari 7 sampai 8 orang dengan didampingi guru kelas masing-masing. Sebelum aksi menanam kangkung dimulai,  di minggu lalu siswa telah diberikan pengarahan oleh guru pembimbing untuk melakukan persiapan, mulai dari menyiapkan kangkung, media untuk menanam, hingga menyiapkan pupuk. Guru pembimbing,

Okti Zinni Zalisma, S.Pd., merasa senang dan bersyukur atas terlaksananya kegiatan aksi nyata dari proyek P5. Disambung Okti, semua siswa terlihat senang dan antusias dalam menanam. Meski kegiatan ini terlihat sederhana, tapi siswa sangat menikmati prosesnya.

Hal senada disampaikan wakil kepala madrasah bidang kurikulum, Daryun, S.Pd., M.Pd.Mat., memberikan apresiasi untuk kegiatan aksi P5 yang digelar hari ini.

“Kegiatan aksi nyata pada hari ini, menurut saya sangat luar biasa. Manfaat aksi begitu kompleks. Tidak hanya untuk pembelajaran P5, tapi juga sangat terasa manfaatnya untuk madrasah. Sampah yang selalu menjadi problema dalam kebersihan lingkungan madrasah, melalui kegiatan ini setidaknya dapat sedikit demi sedikit berkurang,” ungkap Daryun. (Dwi)


TERKAIT

Berita LAINNYA