Upaya Pemetaan Mutu Pendidikan di Madrasah: MIN 1 Rejang Lebong Sukses Gelar AKMI 2024

Rejang Lebong (Humas) – Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Rejang Lebong berjalan sukses dan lancar. Kegiatan ini dilaksanakan pada senin dan selasa, (19 & 20 Agustus 2024) sebagai bagian dari upaya pemetaan mutu pendidikan di madrasah.

Tesa Dwinta S, S.Kom., Proktor AKMI MIN 1 Rejang Lebong, menyampaikan bahwa pelaksanaan AKMI pada hari kedua (selasa, 20/08) berjalan tanpa hambatan. "Kami sangat puas dengan kelancaran pelaksanaan AKMI tahun ini. Semua persiapan yang kami lakukan terbukti efektif, dan seluruh siswa dapat mengikuti asesmen dengan baik," ujar Tesa setelah kegiatan selesai.

Asesmen ini diikuti oleh 81 siswa kelas 5 yang dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama diikuti oleh 42 siswa, sedangkan sesi kedua diikuti oleh 39 siswa. Soal-soal AKMI yang disediakan terdiri dari berbagai bentuk, seperti pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, dan isian singkat. "Soal-soal AKMI dirancang untuk mengukur berbagai aspek kompetensi siswa, sehingga kami dapat memperoleh gambaran yang komprehensif tentang kemampuan mereka," tambah Tesa.

Dalam kesempatan terpisah, Mufidatul Chairi, S.Ag., M.Pd.I., melalui Koordinator Bidang Kurikulum, Hilda Kurniati, S.Pd., menjelaskan bahwa AKMI memiliki tujuan yang sangat penting dalam konteks pendidikan madrasah. "AKMI bertujuan untuk mengukur kompetensi peserta didik madrasah dalam berbagai literasi, termasuk literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi sosial budaya," kata Hilda.

Ia juga menekankan pentingnya instrumen AKMI yang mencakup berbagai dimensi literasi tersebut. Lebih lanjut, Hilda menjelaskan secara rinci tentang masing-masing literasi yang diukur melalui AKMI. Literasi numerasi, misalnya, adalah kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan literasi membaca meliputi kemampuan memahami, menggunakan, dan mengevaluasi berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah serta mengembangkan kapasitas individu dalam masyarakat.

"Dengan mengukur kemampuan ini, kita dapat memastikan bahwa siswa tidak hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga siap menghadapi tantangan di kehidupan nyata," tegas Hilda.

Adapun literasi sains dan literasi sosial budaya juga mendapat perhatian khusus dalam AKMI. Literasi sains berkaitan dengan kemampuan siswa untuk memahami dan menjelaskan fenomena ilmiah serta mengambil keputusan berdasar fakta. Sementara itu, literasi sosial budaya mencakup kemampuan siswa dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya dan memahami keberagaman budaya. "Dengan adanya AKMI, kita dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan sehingga pendidikan di madrasah semakin berkualitas," pungkas Hilda.

Secara keseluruhan, pelaksanaan AKMI di MIN 1 Rejang Lebong diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan madrasah. Keberhasilan kegiatan ini menunjukkan komitmen madrasah dalam menyediakan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan perkembangan zaman. (Randi)

 


TERKAIT

Berita LAINNYA