MI-Ster AL Fatih Terapkan Pair Learning, Bagian Pembelajaran Tahsin Al-Qur’an

REJANG LEBONG (HUMAS) ---- Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ster Al Fatih telah menerapkan metode *pair learning* sebagai salah satu bagian dari cara efektif untuk mengajarkan tahsin Al-Qur’an kepada para siswa. Metode ini diadakan di sela-sela waktu menunggu giliran tes bacaan Al-Qur’an oleh murabbi. Setiap siswa diberi kesempatan untuk belajar bersama pasangan mereka, saling membantu dalam mengoreksi bacaan dan menghafal ayat-ayat suci. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an tetapi juga mempererat hubungan persaudaraan di antara siswa.

Kegiatan *pair learning* ini dilakukan di ruang kelas atau di lingkungan sekolah yang tenang. Siswa-siswa duduk berpasangan, berbagi buku Al-Qur’an dan saling memperbaiki bacaan satu sama lain. Murabbi yang bertugas memantau berkeliling sambil mendengar jika ada pengucapan atau bacaan yang kurang pas. Murabbi memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling belajar secara mandiri sebelum giliran mereka tiba untuk dites. Dengan cara ini, siswa dapat mengoptimalkan waktu mereka dengan baik dan tidak merasa cemas saat menunggu giliran.

Tujuan dari metode ini adalah untuk menciptakan suasana belajar yang kolaboratif di mana setiap siswa merasa didukung dan termotivasi. Melalui pendekatan ini, para siswa tidak hanya belajar untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an, tetapi juga belajar nilai-nilai seperti kesabaran, kerja sama, dan saling menghargai. Dengan begitu, mereka dapat mengembangkan keterampilan sosial yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

Orang tua siswa sangat mendukung pelaksanaan *pair learning* ini. Mereka merasa senang melihat anak-anak mereka antusias dan aktif dalam kegiatan belajar mengaji. Banyak di antara mereka yang merasa bersyukur karena anak-anaknya tidak hanya belajar di rumah tetapi juga mendapatkan pendampingan dan dukungan penuh dari teman-teman sebayanya di sekolah. Hal ini menjadi salah satu faktor yang membuat anak-anak semakin mencintai Al-Qur’an.

Pelaksanaan *pair learning* di MI-Ster Al Fatih dimulai setiap pagi sebelum jam pelajaran resmi dimulai. Dalam setiap sesi, para murabbi akan memberikan beberapa ayat yang harus dibaca dan dihafal oleh siswa bersama pasangannya. Waktu yang disediakan cukup fleksibel, sehingga siswa bisa lebih fokus dan tidak terburu-buru dalam belajar. Kegiatan ini juga diakhiri dengan tes bacaan yang dilakukan secara bergiliran.

Mengapa *pair learning* dipilih sebagai metode pembelajaran tahsin? Kepala Madrasah MI-Ster Al Fatih menjelaskan bahwa metode ini dipilih karena efektivitasnya dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap bacaan Al-Qur’an. Selain itu, metode ini juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa karena mereka bisa belajar dan mengoreksi kesalahan bersama teman sebayanya. Hal ini juga membantu mengurangi rasa gugup saat menghadapi tes bacaan di depan murabbi.

Hasil dari *pair learning* ini sangat memuaskan. Banyak siswa yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an. Mereka lebih percaya diri saat membaca di depan murabbi dan mampu menghafal dengan lebih baik. Dengan semangat dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan murabbi, diharapkan para siswa MI-Ster Al Fatih dapat menjadi anak-anak yang shalih, hafidz Qur’an, dan menjadi generasi yang mencintai Al-Qur’an sepanjang hidup mereka.(intan)


TERKAIT

Berita LAINNYA