Semarakkan Momentum Nuzulul Qur'an, PAI KUA Kecamatan Air Periukan Kembali Isi Taushiah di Masjid Nurul Iman

Seluma (Humas)- Masjid Nurul Iman Desa Cahaya Negeri Selenggarakan Peringatan Nuzulul Qur'an. Kegiatan ini di selenggarakan oleh BKM Tingkat Desa/ Kelurahan pada Sabtu (30/3). Hadir dalam kegiatan tersebut Kades Cahaya Negeri, Kadus Dusun 5, Ketua MUI Sukaraja dan PAI Kecamatan Air Periukan, beserta anggota MT Nurul Iman, dan seluruh jama'ah Masjid, yang terusir dari kaum bapak-bapak, ibu-ibu, Risma hingga anak-anak TPQ.

Dalam peristiwa Nuzulul Qur'an ini, M. Wahid Syafiuddin, M.Ag didapuk menjadi pengisi Taushiah Nuzul Qur'an. Adapun isi Taushiah yang disampaikan adalah menyoroti sejarah turunnya Al-Qur'an dari lauhil Mahfudz, kemudian turun ke Baitul Izzah (langit pertama), kemudian secara berangsur-angsur disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw, melalui perantara Malaikat Jibril. Yakni dalam kurun waktu 23 tahun.

Turun selama 10 tahun di Kota Makkah, dan 13 tahun di Kota Madinah, yang terdiri dari surat Makkiyah dan Madaniyyah. Berikut Al-Qur'an adalah mukjizat yang tidak terbayangkan, selama kurang lebih 1400 tahun tidak mengalami perubahan sedikit pun. Menandakan bahwa Al-Qur'an adalah petunjuk bagi sekalian manusia. Lebih khususnya umat Islam.

Hikmah yang terkandung dari peringatan Nuzulul Qur'an adalah bahwa ia merupakan petunjuk dan guidance untuk hidup dan kehidupan manusia, dimana menjadi sumber rujukan dari setiap persoalan yang ada, baik ibadah maupun mu'amalah. Diantara hikmah penting lainnya adalah ;

  1. Al-Qur'an akan menjadi penolong dan syafaat bagi yang membacanya kelak di hari kiamat
  2. Bahwa sebaik-baik manusia adalah yang mau belajar dan mengajarkan Al-Qur'an.
  3. Amalan terbaik manusia adalah mengkhatamkan Al-Qur'an, utamanya di bulan suci Ramadhan, yang rangkaian nya ditutup dengan khotmil Qur'an dan pengajian Nuzulul Qur'an.
  4. Bahwa membaca satu huruf dari Al-Qur'an, akan mendapatkan 10 kebaikan, dan akan harum rasa dan bau dari badan orang yang gemar membacanya kelak ketika meninggalkan dunia.
  5. hikmah yang tidak kalah penting adalah bahwa momentum turunnya Al-Qur'an, tidak saja secara taufiqi turun kedunia, kemudian hadir dalam bentuk mushaf dan dapat dibaca, melainkan diharapkan Al-Qur'an juga turun dan hadir dalam sanubari umat Islam, sehingga dalam setiap aktivitas kehidupan nya, ia senantiasa berpedoman padanya. (Eka/MWS)

TERKAIT

Berita LAINNYA