Kenang Pahlawan Revolusi G30 S PKI, MIN 1 Bengkulu Tengah Gelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bengkulu Tengah memperingati momen penting dalam sejarah Bangsa Indonesia yaitu peringatan Peristiwa G30S/PKI. ( 30/09/2024 )

Bengkulu Tengah (Humas) – Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bengkulu Tengah memperingati momen penting dalam sejarah Bangsa Indonesia yaitu peringatan Peristiwa G30S/PKI. Kegiatan peringatan ini ditandai dengan upacara pengibaran bendera setengah tiang sebagai tanda penghormatan kepada para pahlawan yang berjuang dalam peristiwa tersebut di Halaman MIN 1 Bengkulu Tengah, Senin (30/09/2024).

Sebagai Pembina Upacara, Ibu Lena Afriyani, S.Pd. ,emyatakan rasa terima kasih kepada para pahlawan yang telah berjuang dan berkorban dalam menjaga kedaulatan dan kesatuan Negara Republik Indonesia. Peringatan G30S/PKI adalah waktu yang tepat untuk mengingat kembali peristiwa yang sangat bersejarah bagi Indonesia dan memahami pentingnya menjaga kedaulatan dan keutuhan Bangsa. Dari peringatan ini diharapkan generasi bangsa tetap menjaga semangat kebangsaan dan cinta tanah air demi menjaga persatuan, keberagaman, dan keutuhan bangsa.

Pada upacara peringatan hari ini, ada sedikit perbedaan, dimana pengibaran bendera dilaksanakan setengah tiang. Hal ini menjadi simbol penghormatan kepada pahlawan yang telah gugur pada peristiwa G30S/PKI. Pahlwan yang gugur pada peristiwa ini disebut Pahlawan revolusi. Adapun nama-nama pahlwan tersebut yaitu: Jenderal Ahmat Yani, Letjen. S. Parman, Letjen. MT. Haryono, Letjen. R Suprapto, Letjen. D.I. Panjaitan, Mayjen. Sutoyo S, Kapten Pieree Tendean, Dengan mengibarkan bendera setengah tiang pada setiap tanggal 30 Sepetmber berarti kita mengh serta menghormati para korban yang kehilangan nyawa, selain mengibarkan bendera juga mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Negara. Ini juga menjadi momen refleksi untuk memperkuat komitmen terhadap demokrasi dan hak asasi manusia. ( Emi ) 


TERKAIT

Berita LAINNYA