Tingkatkan Moderasi Beragama : Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Air Periukan Menghadiri Tradisi Melasti dalam Menyambut Perayaan Nyepi

Seluma (Humas) - Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Air Periukan M. Wahid Syafiuddin, M. Ag Menghadiri acara Embukaan Melasti dalam menyambut hari nyepi  tahun saka 1947, Kamis, (27/03). Bertempat di kawasan Pura Segara pantai Cemoro Sewu desa Kungkai Baru.

Disampaikan Wahid Dalam beragama, tentu bukan hanya hubungan manusia dengan Tuhan saja. Namun juga hubungan manusia dengan sesama dan alam semesta. Untuk itu keberagamaan seseorang haruslah secara moderat. Adapun indikatornya meliputi komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan tidak membenturkan agama dengan budaya dan tradisi," imbuh Wahid. "Dengan demikian diharapkan kerukunan umat beragama yang selama ini telah terjalin dengan baik akan semakin meningkat, Semua agama sudah semestinya dapat mendukung program ataupun kegiatan agama lain nya. 

Ketua PHDI Wayan Kanten,M.Pd dalam sambutannya mengatakan bahwa upacara Melasti memiliki tujuan untuk melebur segala macam pikiran kotor, pekataan dan perbuatan serta memperoleh air suci, 
Upacara Melasti dilaksanakan setiap 1 Tahun sekali yang merupakan rangkaian dari Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu. Melasti juga disebut “Melis” atau “Mekiyis”. 

Terpisah Kepala KUA Kecamatan Air Periukan Harun, S. Ag, MH mengatakan bahwa hari raya Nyepi tahun ini diharapkan menjadi momentum meningkatkan moderasi beragama. Moderasi Beragama Menuju Indonesia Tangguh" ujarnya.

Dengan demikian, Melasti bukan hanya sekadar ritual tradisional, tetapi juga sebuah perayaan yang sarat dengan makna spiritual, sosial, dan ekologis yang berharap dapat membawa kedamaian, kebahagiaan, dan kesucian bagi diri sendiri serta bagi seluruh alam semesta.tutupnya. (Eka/Lili)


TERKAIT

Berita LAINNYA