Penyuluh Agama Kristen Ajak Pelajar Waspadai Bahaya Judi Online

Rejang Lebong (Humas) --- Pernahkah kamu mendengar cerita tentang orang yang kehilangan banyak uang karena judi online? Atau bahkan ada yang sampai berhutang karena ketagihan judi? Judi online memang terlihat menarik, tapi di balik itu semua tersimpan bahaya yang mengancam masa depan kita. Ungkap Penyuluh Agama Kristen dihadapan para pelajar Kristen pada Jum'at 26 Juli 2024.

Bertempat di SMP Negeri 1 Curup, Penyuluh Agama Kristen Innike Rukmawati, S.Th dan Rosnawati Timbange, S.Th berkolaborasi memberikan dua materi pembinaan, yaitu tentang Bahaya Judi Online dan Moderasi Beragama.

Dijelaskan Innike bahwa Judi online adalah masalah serius yang dapat merusak hidup seseorang karena dapat mengakibatkan  Kecanduan, Judi online dirancang untuk membuat kita ketagihan. Semakin sering kita bermain, semakin sulit untuk berhenti. Rugi Finansial, Uang yang kita pertaruhkan dalam judi online bisa habis dalam sekejap. Bahkan, kita bisa terlilit utang karena terus-menerus berusaha untuk menang. Rusak Prestasi, Kecanduan judi online akan membuat kita sulit berkonsentrasi belajar. Akibatnya, prestasi kita di sekolah akan menurun.Gangguan Mental, Stres, depresi, dan kecemasan adalah beberapa masalah mental yang sering dialami oleh pecandu judi.

“Sebagai pelajar, kita memiliki tanggung jawab untuk meraih masa depan yang cerah. Jangan biarkan judi online merusak impian kita Ingat, masa depanmu ada di tanganmu sendiri. Jadilah pelajar yang cerdas dan bijak!” tegas Innike

Pembinaan selanjutnya dijelaskan oleh Rosnawati yang membawakan materi tentang Moderasi Beragama.  Dijelaskan Rosna bahwa Moderasi beragama adalah sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan agama. Bagi pelajar, moderasi beragama sangat penting karena dapat membangun kerukunan, mencegah konflik, membentuk karakter, menyiapkan masa depan, dan menjadi contoh.

"Sebagai pelajar yang hidup di negara yang beragam seperti Indonesia, penting untuk menjunjung tinggi moderasi beragama. Ini berarti kita harus menghargai perbedaan agama dan keyakinan teman-teman kita, hidup rukun dan damai, meskipun kita memiliki agama yang berbeda serta  saling menghormati. Moderasi Beragama akan membuat sekolah kita menjadi lingkungan yang nyaman untuk belajar dan berteman" demikian Rosna

 


TERKAIT

Berita LAINNYA