Rejang Lebong (HUMAS) – Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah Curup mengingatkan seluruh guru agar dalam penyusunan soal untuk Sumatif Akhir Semester (SAS) tahun ini mengacu pada model soal Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI). Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi bersama dewan guru di ruang pertemuan madrasah.(24/10)
"Kita ingin soal SAS tahun ini tidak hanya menguji hafalan, tapi juga kemampuan berpikir kritis dan keterampilan literasi dan numerasi. Itulah sebabnya, guru-guru perlu berpatokan pada AKMI, agar evaluasi siswa bisa lebih komprehensif," ujar Bapak Azzohardi,S.Ag,M.Pd, Kepala MTs Muhammadiyah Curup.
AKMI, yang sudah diterapkan secara nasional, menekankan pada empat kompetensi utama, yaitu literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi sosial-budaya. Dengan mengikuti pola tersebut, diharapkan siswa tidak hanya siap dalam ujian akhir semester, tetapi juga mampu mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan.
Selain itu, kepala madrasah juga menekankan pentingnya penyusunan soal yang variatif dan menantang, namun tetap sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. "Kita harus mampu menyusun soal yang mengukur pemahaman konsep, analisis, dan penerapan, bukan sekadar soal hafalan," tambahnya.
Para guru menyambut baik arahan ini dan berkomitmen untuk menyusun soal yang lebih berkualitas dan relevan. "Ini menjadi tantangan bagi kami, tapi juga peluang untuk meningkatkan mutu pembelajaran di madrasah," ujar salah seorang guru.
Dengan langkah ini, MTs Muhammadiyah Curup berharap hasil SAS dapat mencerminkan kemampuan siswa secara lebih utuh, sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi tantangan pendidikan modern yang menuntut keterampilan literasi dan numerasi lebih baik.(imam)