REJANG LEBONG (HUMAS) ---- Dalam upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan mendukung perekonomian lokal, Penyuluh KUA Selupu Rejang bersinergi dengan Penyuluh Pertanian dan Mahasiswa KKN dari Universitas Silampari Linggau. Sinergi ini dilakukan dalam pertemuan rutin dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Cahaya Bunda di Desa Sambirejo.(26/07)

Pada pertemuan kali ini, topik yang dibahas adalah produksi kerupuk yang terbuat dari bahan dasar wortel. Produk ini dipilih karena wortel memiliki nilai gizi yang tinggi dan mudah diperoleh di wilayah setempat. Penyuluh Pertanian memberikan penjelasan mengenai teknik budidaya wortel yang baik serta cara pengolahan yang tepat untuk menghasilkan kerupuk berkualitas.

Sementara itu, Mahasiswa KKN dari Universitas Silampari Linggau turut berperan dengan memberikan bimbingan teknis dalam pembuatan dan pengemasan produk kerupuk wortel agar lebih menarik dan memiliki daya saing di pasar. Mereka juga membantu dalam aspek pemasaran dan branding produk, sehingga diharapkan kerupuk wortel ini dapat dikenal lebih luas dan meningkatkan pendapatan anggota KWT Cahaya Bunda.

Tidak hanya dalam aspek teknis, Penyuluh Agama dari KUA Selupu Rejang juga memberikan kontribusi penting dalam pendampingan produk halal. Mereka memastikan bahwa seluruh proses produksi kerupuk wortel ini sesuai dengan standar halal, mulai dari pemilihan bahan baku hingga tahap pengemasan. "Penting bagi kita untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak hanya berkualitas, tetapi juga halal dan thayyib (baik) agar dapat diterima oleh semua kalangan," ujar okfa muthmainnah selaku Penyuluh Agama KUA Selupu Rejang .

"Melalui program ini, kami berharap masyarakat Desa Sambirejo, khususnya anggota KWT Cahaya Bunda, dapat lebih berdaya dan mandiri secara ekonomi. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini," ujar Kepala ketua kwt cahaya bunda Sambirejo