BENGKULU --- Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Bengkulu dipercaya menjadi tuan rumah pada acara ucap ikrar pencegahan Intoleransi Radikalisme dan Terorisme di Provinsi Bengkulu. Dalam kegiatan tersebut, juga akan dideklarasikan piagam ikrar persaudaraan suku/etnis di Bumi Raflesia.
Kegiatan rencananya akan berlangsung pada Hari Senin, tanggal 16 Oktober 2023 di Aula kanwil Kemenag, Jalan Basuki Rahmat Kota Bengkulu.
Kepala Bidang Penais Zawa Drs. H. Arsan Suryani Ibrahim mewakili Kepala Kanwil Kemenag Dr. H. Muhammad Abdu.,S.Pd.I.,M.M mengungkapkan, kegiatan ini menindaklanjuti pertemuan dan silaturahmi bersama yang digagas oleh Densus 88 Anti Teror Polri.
‘’Ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita, dimana dipercaya menjadi tuan rumah dalam acara ikrar pencegahan Intoleransi Radikalisme dan Terorisme,’’ kata Arsan pada apel pagi dilingkungan Kanwil. Rabu, (11/10/2023).
Dijelaskan Arsan, dalam kegiatan tersebut akan dihadiri para petinggi di Pemda Provinsi Bengkulu. Selain Gubernur, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkominda) juga Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemda Provinsi dan instansi vertical dan organisasi masyarakat yang berjumlah sekitar 30 orang petinggi.
‘’Karenanya momentum ini harus kita siapkan secara maksimal, tentu selaku keluarga besar Kanwil harus memberikan pelayanan yang terbaik, dengan berkomitmen membudayakan 5 S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, Santun),’’ pinta mantan Kakan Kemenag Bengkulu Selatan itu.
Disisi lain menurut Arsan, pencegahan Intoleransi Radikalisme dan Terorisme di Provinsi Bengkulu merupakan tangungjawab bersama. Tidak hanya tugas Densus 88 Anti Teror Polri, namun bagian dari tugas aparatur Kemenag.
‘’Semua pihak wajib mewaspadai keberadaan teroris, jangan sampai Bengkulu kembali menjadi tempat persembunyian mereka. Karenanya kita jangan sampai terlena,’’ pungkas Arsan.
‘’Apalagi kita selaku aparatur Kemenag ada program prioritas yakni Penguatan Moderasi Beragama, yang nantinya program ini akan kita tandai dengan mendeklarasikan piagam ikrar persaudaraan suku/etnis di Bumi Raflesia,’’ demikian Arsan.
