Keunggulan Simkah Web
Mukomuko-(Humas) SIMKAH web (Sistem Informasi Manajemen Nikah) diluncurkan Kementerian Agama RI pada 8 November 2018. Peluncuran tersebut merupakan tindak lanjut dari nota kesefahaman antara Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor: 470/5711/SJ dan Nomor 20 tahun 2015 Tentang Kerjasama Pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan, Data Kependudukan dan KTP Elektronik dalam Lingkup Kementerian Agama(Https://Indonesiabaik.Id, 2018).
Adapun keunggulan aplikasi simkah yakni, Pertama, aplikasi ini terintegrasi dengan data pada kementerian terkait secara nasional. Misalnya, Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dari Kemdagri, Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI) dari Kemenkeu, dan Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) dari Mahkamah Agung. Kedua, saat mencetak buku nikah, akan keluar QR Code yang terkoneksi dengan aplikasi. Ini merupakan fitur security (keamanan) untuk menjaga buku nikah tidak mudah dipalsukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Ketiga, laporan data nikah dan PNBP nikah-rujuk dapat dilihat secara real-time. Ini akan memudahkan monitoring pelaksanaan nikah secara nasional, termasuk dapat memantau ketersediaan buku nikah pada setiap wilayah. Keempat, pendaftaran nikah dapat dilakukan secara online. Calon pengantin (catin) dapat mengisi data awal dan booking jadwal nikah yang diinginkan. Namun demikian, catin tetap harus menyerahkan dokumen fisik kepada petugas KUA.
Kelima, aplikasi ini juga menyajikan variabel data yang lebih banyak dengan kategori tertentu, misalnya data pernikahan berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain. Keenam, antar KUA terkoneksi secara realtime. Saat masyarakat mengajukan surat rekomendasi nikah dan legalisasi buku nikah, maka akan muncul notifikasi. Aplikasi ini juga mudah digunakan (user friendly), sehingga meringankan bagi petugas KUA untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Aplikasi ini juga mudah dipahami sehingga tidak memerlukan bimtek secara terus menerus. Intinya, aplikasi ini akan memudahkan layanan bagi masyarakat dan modernisasi dalam penyajian data.(https://indonesiabaik.id, 2018).
Data di atas menunjukkan betapa pentingnya teknologi yang serba dinamis. Maka dengan modernnya perkembangan zaman, petugas kantoran terkusus Kantor Urusan Agama dan masyarakat dituntut untuk memahami teknologi. Petugas yang gagap teknologi akan kesulitan dalam bekerja, sebab semua sektor pada zaman sekarang hampir menggunakan teknologipraktis. Begitu juga dengan masyarakat harus mengerti dalam mengaplikasikan teknologi, setidaknya mengetahui hal-hal yang dasar. Data di atas juga memberikan penjelasan bahwa, pada zaman sekarang begitu banyak kemudahan-kemudahan yang diberikan pemerintah (terksusus kemenag dalam persoalan nikah) kepada masyarakat terkusus di kemenag dalam menangani persoalan pernikahan.
Walaupun Sebagian data mengatakan bahwa simkah web tidak begitu memadai demi kemudahan masyarakat, akan tetapi hal tersebut hanyalah minoritas, yang mana ketidakpuasan pelayanan simkah web di daerah tertinggal, Dimana akses teknologi memang belum maju di desa tersebut. Namun, hal itu secara fundamental bisa dibantah, karena Pemerintah daerah wajib memberikan dukungan teknis dan sarana prasarana untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di desa . Beberapa undang-undang yang mengatur tentang digitalisasi desa di Indonesia antara lain: Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dan Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (https://www.desago.id, 2023).
Pada dasarnya secara fundamental dana desa telah ada untuk membantu konstruksi di dalam desa atau menunjang digitalisasi desa. Rasanya kurang pas desa pada zaman sekarang masih tertinggal dalam persoalan digitalisasi. Termasuk masalah simkah web, dalam data penelitian masih ada masyarakat yang belum menggunakan disebabkan karena gapteknya mereka dalam menggunakan teknologi. Maka harus ada gebrakan dari pemerintah setempat dan KUA untuk menangani hal tersebut.
Solusi membumikan Simkah Web
Data di atas menggambarkan berbagai macam prioblematika teknologi terkusus pembahasan simkah web yang diluncurkan oleh kemenag. Diantara masalah-masalah dan kendala membumikan simkah web ialah masyarakat yang gaptek, kurangnya progresif KUA dan daerah setempat dalam mensosialisasikan hal tersebut. Maka dari itu perlu Solusi dari berbagai macam masalah tersebut. Diantara solusinya ialah sebagai berikut;
Pertama, pemerintah setempat harus menyalurkan dana dukungan sesuai dengan target capaian presiden. Kominfo mengucurkan dana di daerah demi digitalisasi ialah sebanyak Rp22,57 Triliun. Menteri Kominfo menyatakan pembangunan akses jaringan seluler 4G di 9.113 desa dan kelurahan daerah 3T akan diselesaikan sampai dengan tahun 2022 oleh BAKTI. Artinya, dengan dana sebanayak itu bisa dijadikan percepatan Pembangunan dalam bidang tekonologi atau digitalisasi di desa-desa yang tertinggal.
Kedua, KUA harus kolektif dengan pihak daerah setempat. Kolaborasi dengan pemerintah setempat tentang bagaimana penggunaan simkah web dengan benar. Hal ini bisa dilakukan dengan mengadakan seminar di desa-desa yang tertinggal. Edukasi seperti ini sebagai bentuk perwujudan pemerataan digitalisasi di daerah-daerah yang tertinggal. Apalagi di daerah tertinggal jarak tempuh dalam mengurusi segala administrasi kusus bicara nikah sangat jauh, belum lagi dengan medan jalan yang tidak begitu memadai sebagaimana jalan-jalan yang ada diperkotaan. Dengan mengedukasi mereka, setidaknya mengurangi biaya mereka dan memudahkan merekadalam mengurus administrasi pernikahan.
Ketiga, integritas pemangku jabatan. Maksudnya ialah bahwa seorang pemangku jabatan harus bertanggung jawab sesuai tupoksinya masing-masing. Seterusnya, seorang pegawai harus menjalankan tugas mereka sesuai dengan sumpah jabatan mereka ketika dilantik. Narasi ini memang sulit untuk diterpakan yakni, bagi orang-orang yang tidak mempunyai integritas yang baik. Maka, para pimpinan harus mengambil Tindakan yang tegas bagi para pegawai yang tidak mempunyai integritas yang baik. (Muhammad Sabri)
Kesimpulan
Secara fundamental Kemenag telah menjalankan tugas dengan baik dan banyak sekali kemudahan, inovasi baru demi kemudahan masyarakat yang Kemenag ciptakan. Akan tetapi, bagaimana setiap instansi berkolaborasi dengan baik demi kemajuan masyarakat dengan menggunakan dana desa dengan efisien mungkin.
Referensi
https://indonesiabaik.id. (2018). Inilah Keunggulan SIMKAH Web.Https://Indonesiabaik.Id. https://indonesiabaik.id/infografis/inilah-keunggulan-simkah-web#:~:text=0 Komentar&text=Indonesiabaik.id - Aplikasi SIMKAH (,RI pada 8 November 2018.
Https://Indonesiabaik.Id. (2018). ‘Inilah Keunggulan SIMKAH Web’,. Https://Indonesiabaik.Id.
https://www.desago.id. (2023). Desa Digital: Proses Transformasi, Pihak yang Terlibat, dan Contoh Kasus di Indonesia. Https://Www.Desago.Id. https://www.desago.id/blog/detail/72/desa-digital