Usai Panen Kopi, Antusiasme Warga Curup Selatan Mendaftar Nikah Meningkat Pesat

Rejang Lebong (HUMAS) – Setelah musim panen kopi berakhir, Kantor Urusan Agama (KUA) Curup Selatan mengalami lonjakan dalam pendaftaran pernikahan. (31/07)

Banyak pasangan memanfaatkan momen ini untuk melangsungkan pernikahan karena hasil panen kopi yang melimpah menjadi berkah finansial bagi mereka. "Musim panen kopi selalu menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh para petani di Curup Selatan, tidak hanya untuk hasil ekonominya tetapi juga sebagai momentum yang baik untuk memulai kehidupan baru," ujar Kepala KUA Curup Selatan, Drs. Ramadan.

A. Firdaus, yang menerima tamu untuk berkonsultasi dan bertanya terkait pendaftaran penikahan membenarkan hal demikian. "alhamdulillah sepertinya memang pasca kopi yang di jual mahal banyak yang mendaftar menikah dI KUA Curup Selatan bulan Agustus saja sudah ada 8 yang sudah mendaftar", ungkapnya.

Selain faktor ekonomi, budaya setempat juga turut mempengaruhi tren ini. Menurut Tegu Ati, S.Ag, M.Pd, seorang tokoh agama di Curup Selatan, menikah pasca panen kopi telah menjadi tradisi yang dipegang oleh banyak keluarga di daerah ini. "Pasca panen adalah waktu yang tepat untuk bersyukur dan merayakan dengan melangsungkan pernikahan. Ini adalah bagian dari kebudayaan kita," katanya.

Para pasangan yang mendaftar pernikahan pun mengungkapkan kebahagiaannya. Salah satu pasangan yang mendaftar di KUA Curup Selatan, mengatakan bahwa mereka telah menunggu momen ini sejak lama. "Setelah panen kopi selesai, kami akhirnya bisa melangsungkan pernikahan dengan lebih tenang karena secara finansial sudah lebih siap," ujarnya.

Peningkatan jumlah pendaftaran nikah ini memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha terkait pernikahan, seperti jasa katering, dekorasi, dan penyedia souvenir. "Kami mengalami peningkatan pesanan yang cukup banyak, terutama untuk bulan-bulan setelah panen kopi," ungkap seorang penyedia jasa katering di Curup Selatan.

Fenomena ini menunjukkan betapa eratnya hubungan antara ekonomi lokal dan kehidupan sosial masyarakat Curup Selatan. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan tradisi ini dapat terus berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.


TERKAIT

Berita LAINNYA