Mukomuko (Humas) – Dalam rangka membantu masyakat untuk menentukan titik arah kiblat, Tim Kalibrasi Arah Kiblat Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mukomuko kembali melaksanakan kalibrasi arah kiblat. Kalibrasi arah kiblat tersebut dilakukan di Masjid Nurul Iman Desa Sungai Ipuh Kecamatan Selagan Raya sesuai dengan surat permohonan yang disampaikan oleh pengrus masjid kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mukomuko beberapa hari yang lalu. Rabu, (26/06/2024).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala KUA Kecamatan Selagan Raya, Zaikul Usman, S.H.I dan Penyuluh Agama Islam Kecamatan Selagan Raya. Turut disaksikan oleh tokoh masyarakat dan pengurus Masjid Nurul Iman desa Sungai Ipuh.
Pengukuran dilakukan oleh tim Kalibrasi arah kiblat Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mukomuko yang dipimpin oleh Kasi Bimas Islam, Timsar Siregar, MH dan didampingi oleh 3 orang ahli dengan bantuan alat pengukur yang tepat.
Timsar Siregar, MH menyatakan bahwa kalibrasi arah kiblat sangat penting dilakukan, sehingga tidak ada keraguan dan perselisihan di antara jamaah. "Sebagai institusi yang melayani masyarakat, kami perlu memastikan bahwa masjid dan mushola di Kabupaten Mukomuko memiliki arah kiblat yang tepat, hal ini untuk menghindari perselisahan para jamaah dalam menunaikan ibadah sholat," ujarnya.
Rahmat Sanjaya juga menambahkan bahwa kalibrasi arah kiblat ini merupakan tindak lanjut dari program pengembangan pelayanan publik yang sedang dilakukan oleh Kementerian Agama. "Kami ingin memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, termasuk dalam hal fasilitas ibadah," tuturnya.
Dalam proses kalibrasi arah kiblat ini, ditemukan bahwa arah kiblat yang sebelumnya dianggap tepat ternyata tidak akurat. Setelah melakukan pengukuran, tim menemukan perbedaan sebesar 10 derajat dari arah kiblat yang sebelumnya dipakai. Tim tersebut menggunakan peralatan khusus untuk mengukur arah kiblat dengan akurasi yang tinggi. Selain itu, kalibrasi arah kiblat juga dilakukan untuk memperbaiki sistem informasi yang digunakan oleh aplikasi pencari arah kiblat, seperti kompas digital dan aplikasi di smartphone. Hal ini penting karena saat ini banyak umat Islam yang menggunakan aplikasi pencari arah kiblat sebagai panduan saat melaksanakan ibadah di luar rumah.
Setelah berhasil melakukan kalibrasi arah kiblat, pengurus masjid segera mengganti penanda arah kiblat sementara dengan yang menggunakan lakban. [ELN]