Peringatan Isra’ Mikraj, Ustad Romli Ronan : Diserang Penyakit Piktor, Segera Wudhu, Shalat !

Jajaran Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu menggelar peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad saw 1446 H.

BENGKULU (HUMAS) – Jajaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu menggelar peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad saw 1446 H.  Kakanwil Dr. H. Muhammad Abdu.,S.Pd.,I.,M.M mengatakan, salah satu pesan terpenting dari peristiwa Isra Mikraj adalah Salat, yang dilandasi dengan menjaga kebersihan, kedisiplinan dan menjaga etika.

"Landasan kita untuk menjaga nilai iman, dan taqwa kepada Allah SWT adalah shalat. Karena melatih kita menjadi pribadi yang selalu menjaga kebersihan, disiplin dan menjaga etika,’’ kata Kakanwil di Aula Kanwil. Selasa, (4/2/2025).

Selain itu, pelajaran yang dipetik dalam Isra Mikraj menurut Kakanwil adalah menjadi teladan bagi umat Islam dalam berbagai hal, seperti keimanan, kesabaran, dan kepemimpinan. Karena Muhammad Abdu menyebut, di tengah era globalisasi ini, krisis keteladanan menghantui umat.

‘’Banyak penyebab terjadinya krisis keteladanan salah satunya karena adanya pengaruh globalisasi dan perilaku menyimpang,’’ ungkap Muhammad Abdu.

‘’Karenanya di momentum peringatan Isra’ Mik’raj saya mengajak seluruh aparatur jajaran Kemenag se-Provinsi Bengkulu untuk menjadi teladan, menjadi orang-orang panutan ditengah-tengah masyarakatnya,’’ pinta mantan Kakan Kemenag Kabupaten Musi Rawas itu.

Sementara itu, ustad H. Romli Ronan.,LC.,M.H yang menyampaikan hikmah dari Isra Mikraj adalah peristiwa monumental yang membawa pesan mendalam bagi umat manusia. Isra’ Mi’raj menjadi perjalanan suci dan bersejarah sekaligus titik balik kebangkitan dakwah Rasulullah SAW. Salah satunya yakni menegakkan shalat lima waktu.

‘’Mengapa pentingnya salat? Peristiwa Isra Miraj menjadi momen turunnya perintah salat lima waktu. Salat merupakan ibadah utama dalam Islam yang menjadi pembeda antara orang yang beriman dan yang tidak,’’ bebernya.

Salat, juga menurut mantan Komisioner BAZNAS Provinsi Bengkulu ini adalah fondasi spiritualitas dan pilar agama. Salat mengajarkan kedisiplinan, menebar kedamaian dan keselamatan.

‘’Bisa menjadi obat dalam beberapa hal, termasuk pada saat marah. Begitu pun saat kita terkena, pikiran kotor (Piktor),’’ tegasnya.

‘’Lalu kalau kita diserang penyakit piktor. Kita diminta segera berwudhu. Membersihkan ubun-ubun kepala, yang didalamnya ada otak yang sudah terkena pikiran kotor, lalu segera shalat dan berdoa kepada Allah SWT untuk dibukakan pintu hati oleh Allah SWT,’’ harapnya.  

‘’Karena jika kita pelihara, piktor ini akan banyak mendatangkan hal-hal buruk dalam hidup kita. Hidup jadi tak tenang, penuh gelisah, sombong, iri hai dan dengki. Nah ini harus kita bersihkan, dan sucikan. Suci lahir dan suci batin,’’ demikian Ustad Romli.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua DWP Kanwil Kemenag Hj. Nurbaya Abdu serta sejumlah pengurus DWP Kanwil, Kabag TU Dr. H. Ajamalus.,M.H, para kepala Bidang, ketua Tim dan seluruh aparatur dilingkungan Kanwil.

Kegiatan diawali dengan pembacaan teks Pancasila secara serentak yang dilaksanakan menindaklanjuti  Surat Edaran Sekjen Kemenag RI Nomor 01 Tahun 2025 yang bertujuan memelihara dan meningkatkan rasa nasionalisme, kebangsaanmeni, cinta tanah air, serta ketaatan terhadap ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.


TERKAIT

Wilayah LAINNYA