REJANG LEBONG (HUMAS) - Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam, ibu-ibu Desa Rimbo Recap mengadakan acara memasak bersama sebagai bagian dari kegiatan sedekah bumi. Acara ini juga dihadiri oleh Umi Ayi, Penyuluh Agama Islam (PAI) Non PNS, yang turut berperan aktif dalam kegiatan tersebut. (28/07)
Kegiatan ini dilaksanakan dengan penuh semangat dan kebersamaan di balai desa setempat. Ibu-ibu desa, bersama dengan Umi Ayi, memasak berbagai hidangan tradisional yang nantinya akan dibagikan kepada warga desa sebagai bentuk sedekah dan syukur atas berkah yang telah diterima.
Umi Ayi, yang dikenal sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan keagamaan dan sosial di Desa Rimbo Recap, menyatakan bahwa acara ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi antar warga, tetapi juga mengingatkan pentingnya berbagi kepada sesama, terutama pada momen-momen berharga seperti Tahun Baru Islam.
"Kegiatan ini adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat dan berkah yang telah diberikan. Dengan berbagi makanan, kita berharap dapat menyebarkan kebaikan dan kebahagiaan kepada seluruh masyarakat desa," ujar Umi Ayi.
Ibu-ibu desa dengan antusias mengikuti acara memasak ini, dimulai dari persiapan bahan-bahan, proses memasak, hingga pembagian makanan. Hidangan yang disiapkan antara lain adalah nasi tumpeng, gulai ayam, sayur lodeh, dan berbagai jenis kue tradisional. Seluruh hidangan ini dibuat dengan menggunakan bahan-bahan lokal, yang menambah kekhasan dan kelezatan rasa.
Kepala Desa Rimbo Recap, yang juga hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi kepada Umi Ayi dan seluruh ibu-ibu yang terlibat dalam kegiatan ini. "Kami sangat berterima kasih atas partisipasi dan semangat gotong royong dari seluruh warga. Semoga kegiatan ini dapat terus dilaksanakan di masa-masa mendatang," ujarnya.
Acara memasak ini tidak hanya menjadi momen untuk berbagi dan bersyukur, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan penguatan hubungan antarwarga Desa Rimbo Recap. Harapannya, semangat kebersamaan dan kepedulian sosial seperti ini dapat terus terjaga dan menjadi bagian dari tradisi desa.
