REJANG LEBONG (HUMAS) ----Penyuluh Kantor Urusan Agama (KUA) Selupu Rejang, memperkenalkan metode kreatif dalam membentuk dan menjaga keutuhan kelompok majelis taklim. Dengan menggunakan model arisan antar peserta binaan, metode ini berhasil menjaga silaturahmi di antara para anggota dan memastikan partisipasi yang konsisten dalam kegiatan keagamaan. (02/08)

Model arisan ini diinisiasi sebagai cara untuk mengikat kehadiran peserta dalam setiap pertemuan majelis taklim. Arisan dilakukan dengan pengundian di setiap pertemuan, di mana peserta yang namanya terpilih akan menerima sejumlah uang dari kumpulan yang terkumpul serta menjadi tuan ramah pada pengajian selanjutnya. sistem ini juga menjadi alat untuk mempererat hubungan antara anggota, karena mereka tidak hanya berkumpul untuk belajar agama tetapi juga untuk berbagi kebahagiaan.

Okfa Muthmainnah menjelaskan bahwa metode ini efektif dalam menjaga kehadiran dan partisipasi aktif dari para peserta binaan. "Arisan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para anggota. Selain mendapatkan ilmu, mereka juga mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi lebih akrab dengan sesama peserta. Ini tidak hanya memperkuat aspek spiritual tetapi juga mempererat ikatan sosial," ujarnya.

Para peserta majelis taklim yang ikut dalam arisan menjadi peserta binaan tetap, yang berarti mereka berkomitmen untuk hadir dalam setiap pertemuan. Hal ini membantu dalam menciptakan lingkungan belajar yang stabil dan kohesif. Para anggota juga merasakan manfaat dari model ini, seperti yang disampaikan oleh salah satu peserta, Ibu Siti. "Dengan adanya arisan, saya merasa lebih termotivasi untuk selalu hadir. Selain itu, kami jadi lebih dekat satu sama lain dan bisa saling mendukung," katanya.

Program ini diadakan secara rutin dengan pertemuan majelis taklim yang diisi dengan kajian keagamaan, tanya jawab, serta diskusi mengenai berbagai topik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Arisan yang dilakukan setelah sesi kajian menjadi penutup yang menyenangkan bagi setiap pertemuan.

KUA Selupu Rejang berkomitmen untuk terus menciptakan inovasi dalam bimbingan keagamaan. Diharapkan, model arisan ini tidak hanya bisa menjaga keutuhan kelompok majelis taklim tetapi juga menjadi contoh bagi kelompok-kelompok lain dalam membangun komunitas yang solid dan saling mendukung dalam kebaikan.(okfa)