Seluma (Humas) – Sehubungan telah selesainya kegiatan Rapat Kerja Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) tahun 2024 pada minggu silam. Maka dengan itu, Pengurus IPARI Kabupaten Seluma melapor atas selesainya kegiatan tersebut sekaligus koordinasi mengenai kepada Kasi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Seluma mengenai perubahan atau pembentukan ulang kepengurusan IPARI Kabupaten Seluma, dikarenakan banyak pengurus yang telah mutasi tempat tugas, Senin (15/7).

Pengurus IPARI Kabupaten Seluma yang diketuai Oleh M. Wahid Syafiuddin, Eva Susiana dan Riska Yulia Antika selaku anggota turut hadir dalam koordinasi tersebut. Yang mana koordinasi tersebut juga dipimpin oleh Muchlis selaku Koordinator Penyuluh Agama Islam Kabupaten Seluma. 

Menurut Riska Yulia Antika selaku Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Seluma Selatan menyampaikan bahwasannya koordinasi ini sangat penting, selain untuk menjalin silaturahmi juga agar tidak terputusnya informasi dan komunikasi. Terutama mengenai IPARI ini, karena IPARI adalah wadah peningkatan profesionalitas penyuluh lintas agama agar perannya lebih eksis baik sebagai agen perubahan maupun agen Pembangunan termasuk mengenai program kerja dan Penyuluh Agama Award masuk dalam fungsi dari IPARI tersebut.

Nanang Hermanto, S.H.I.,M.H selaku Kasi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Seluma juga menyampaikan beberapa wejangan mengenai IPARI ini, beliau menyampaikan IPARI adalah wadah untuk Penyuluh menyampaian kebijakan dan informasi, pelaksanaan program Penyuluh Agama, menerima dan menyampaikan aspirasi Penyuluh Agama, Pengembangan profesi, Peningkatan kompetensi, karier, wawasan keagamaan dan kebangsaan serta Pengembangan kreatifitas Penyuluh Agama.

"‘terutama mengenai program tahunan Kemeterian Agama Republik Indonesia yaitu Penyuluh Agama Award. IPARI harus ambil sikap di kegiatan ini, persiapkanlah dari sekarang peserta Penyuluh Agama Award dengan 8 kategori itu, kurang lebih masih ada waktu 10 bulan lagi untuk mempersiapkan itu semua. Kita harus benar-benar tempah untuk mempersiapkan event itu” tutur Nanang. (Eka/yul)