Seluma (Humas) - Penyuluh Agama Islam   menjadi bagian setiap proses pembangunan hampir di semua bidang,maka Penyuluh Agama Islam harus bangga karena menjadi pendidik masyarakat,  dan harus mampu dan siap menghadapi  tantangan-tangan  masa kini.  Kondisi demografi Indonesia merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi, kurang lebih 60 persen penduduk Indonesia saat ini adalah generasi muda yang tidak bisa dipisahkan dengan teknologi informasi, maka penyuluh agama islam harus melakukan strategi dakwah yang bisa menjangkau generasi milenial ini.  Penyuluh agama islam harus bergerak di sosial media, membuat konten dakwah kekinian yang bisa menjadi referensi generasi milenial .

 Kepala KUA Kecamatan Sukaraja H.D. Hamdan Fauzi,S.Sos.I, mengatakan Setidaknya ada empat tantangan bagi Penyuluh Agama Islam pada saat ini  yakni terjadinya pendangkalan pemahaman agama, tantangan demografi dan disrupsi teknologi, trend intoleransi dan  kemampuan ekonomi yang masih rendah. Menjawab tantangan ini di harapkan Penyuluh Agama Islam ini mempunyai  strategi penyuluhan yang tepat dalam menyampaikan penyuluhan nya di depan generasi-generasi milenial.

Pada hari  ini Kamis,11/07, Penyuluh Agama Islam Kecamatan Sukaraja Badoar Batu Bara menyampaikan materi penyuluhan nya di depan generasi-generasi muda di Masjid Al-Muhajirin  Dusun Jalur Desa Padang Kuas,  tentang peran serta pemuda dalam pembangunan dan menjadi generasi yang agamais. Dengan Penyuluhan ini diharapkan agar generasi muda saat ini menjadi generasi yang agamais,yang menguasai teknologi Digital . Penerus  bangsa yang religius dapat menjadi harapan bangsa untuk kedepannya.Dalam hal ini Penyuluh Agama Islam Badoar Batu Bara  dalam penyuluhannya memakai strategi   edukasi, informasi dan konsultasi yang terencana dan terukur.  Penyuluh bukan hanya  mengajarkan tentang sesuatu , tetapi  juga harus mengajarkan bagaimana melaksanakan dan merealisasikan sesuatu, sehingga Penyuluh Agama Islam harus tetap belajar dalam segala hal.ujarnya  (Naf/JA)