PAI Binduriang Ajak Siswa SDN 69 Rejang Lebong Untuk Disiplin Waktu Beribadah

Rejang Lebong,(HUMAS)— Awal Agustus 2024, Zulkarnain, S. Ag, Penyuluh Agama Islam dari P3K Unit Kerja KUA Binduriang, melaksanakan tugas penyuluhan dengan pendekatan langsung yang dikenal sebagai "jemput bola". Dalam kesempatan ini, Zulkarnain mendatangi Sekolah Dasar Negeri 69 Rejang Lebong yang terletak di Desa Air Apo untuk memberikan materi kepada siswa-siswi kelas VI pada pukul 09.00 WIB. (01/08)

Materi yang disampaikan adalah mengenai Disiplin Waktu untuk Beribadah kepada Allah SWT, sebuah topik yang sangat relevan bagi anak-anak yang berada di ambang peralihan usia menuju remaja. Zulkarnain memilih kelas VI sebagai sasaran utama karena pada usia ini, anak-anak mulai memasuki fase remaja yang penuh dengan pengaruh lingkungan dan teknologi.

"Pada usia ini, anak-anak akan segera memasuki usia remaja di mana mereka rentan terhadap berbagai pengaruh. Oleh karena itu, penting untuk menanamkan sikap disiplin dalam beribadah sejak dini. Jika kebiasaan baik ini tidak dibentuk sejak anak-anak, akan sangat sulit untuk mengubahnya ketika mereka dewasa nanti," jelas Zulkarnain.

Zulkarnain menekankan pentingnya kebiasaan beribadah sejak kecil, seperti bangun pagi untuk melaksanakan sholat subuh. "Jika anak-anak terbiasa bangun pagi untuk sholat subuh, tidak hanya ibadah mereka yang akan menjadi rutin, tetapi mereka juga akan belajar disiplin waktu. Ini sangat bermanfaat bagi mereka, terutama saat mereka harus berangkat ke sekolah tepat waktu, merasa lebih segar, dan tidak terlambat," tambahnya.

Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk membekali siswa dengan pemahaman tentang pentingnya kedisiplinan waktu dalam konteks agama serta dampaknya pada kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan langsung ini, Zulkarnain berharap dapat memotivasi para siswa untuk membangun kebiasaan baik yang akan mendukung mereka dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Inisiatif seperti ini menggambarkan dedikasi penyuluh agama dalam memastikan nilai-nilai keagamaan tertanam kuat dalam diri generasi muda, membentuk karakter mereka menjadi individu yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak baik.(diana)


TERKAIT

Berita LAINNYA