Fasilitator Bimwim KUA Curup Tengah Tekankan Bahaya Stunting Kepada Catin

REJANG LEBONG (HUMAS)  – Fasilitator Bimbingan Perkawinan (Bimwim) Kantor Urusan Agama (KUA) Curup Tengah, Ismail Mainas, S.Sos.I, M.Pd.I kembali menekankan pentingnya pemahaman mengenai bahaya stunting kepada calon pengantin (catin) dalam sesi bimbingan yang diadakan hari ini. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menekan angka stunting yang masih tinggi di Indonesia. (01/08)

Stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, merupakan masalah serius yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, Fasilitator Bimwim KUA Curup Tengah berfokus memberikan edukasi mendalam mengenai penyebab, dampak, dan cara pencegahannya kepada para catin.

Dalam sesi bimbingan tersebut, para catin diberikan pengetahuan tentang pentingnya asupan gizi seimbang sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun, periode yang dikenal sebagai 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Fasilitator juga menggarisbawahi pentingnya peran orang tua dalam memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembang optimal.

"Kita harus sadar bahwa stunting bukan hanya masalah gizi, tetapi juga masalah pola asuh dan sanitasi. Oleh karena itu, calon orang tua perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka nanti," ujar fasilitator dalam sesi tersebut.

Selain itu, KUA Curup Tengah juga memberikan informasi praktis tentang makanan bergizi, pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin selama kehamilan, serta cara-cara menjaga kebersihan lingkungan yang dapat mencegah stunting. Fasilitator berharap bahwa dengan meningkatnya kesadaran dan pengetahuan catin tentang stunting, mereka dapat mengambil langkah-langkah preventif yang efektif.

Acara bimbingan ini mendapat respon positif dari para peserta. Salah satu catin, “Aulia” mengaku sangat terbantu dengan informasi yang diberikan. "Saya jadi lebih paham tentang pentingnya gizi dan pola asuh yang baik untuk anak-anak nanti. Ini sangat berguna untuk persiapan kami menjadi orang tua," ungkapnya.

Dengan terus menyelenggarakan program edukasi seperti ini, KUA Curup Tengah berharap dapat berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di wilayah tersebut dan secara umum di Indonesia. Pemerintah juga diharapkan terus mendukung program-program kesehatan dan edukasi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan generasi mendatang. (maynas)

 


TERKAIT

Berita LAINNYA