Desa Sindang Jaya: Potret Toleransi Tiga Agama di Kecamatan Sindang Kelingi

REJANG LEBONG (HUMAS) ---- Di tengah keanekaragaman Indonesia, Desa Sindang Jaya di Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, menjadi contoh nyata bagaimana perbedaan dapat dirangkai dalam harmoni. Desa kecil ini dihuni oleh warga yang menganut tiga agama berbeda: Islam, Katolik, dan Buddha. Meski begitu, mereka mampu hidup rukun dan saling membantu dalam berbagai perayaan keagamaan dan kenegaraan, menunjukkan bahwa toleransi adalah kunci keberhasilan hidup bersama dalam keberagaman.

Desa Sindang Jaya terpilih menjadi Kampung Moderasi Beragama yang dibina oleh Kementerian Agama Kabupaten Rejang Lebong. Desa ini menjadi percontohan dalam merawat keberagaman, dengan kehidupan yang rukun meski di tengah perbedaan. Menurut Sri Suarni, S.Sos, Penyuluh Agama Islam di KUA Sindang Kelingi, kerukunan di Desa Sindang Jaya telah terjalin secara turun-temurun, diperkuat oleh berbagai kegiatan yang memupuk rasa toleransi.

"Kerukunan di Desa Sindang Jaya telah terjalin secara turun-temurun, salah satu upaya untuk menciptakan kehidupan harmonis antarumat beragama adalah dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat memupuk rasa toleransi," ujar Sri Suarni, S.Sos.

Menjelang Hari Kemerdekaan, ibu-ibu dari PKK serta perwakilan antarumat beragama di Desa Sindang Jaya mengadakan rapat tahunan untuk membahas kegiatan yang akan dilakukan guna memeriahkan HUT RI ke-79. Rapat tersebut dipimpin oleh Kepala Desa Sindang Jaya bersama Sri Suarni, yang juga merupakan Penyuluh Agama Islam di KUA Sindang Kelingi.

"Berbagai kegiatan tahunan yang sering diadakan oleh ibu-ibu antarumat beragama antara lain membentuk kepanitiaan, menggalang dana, kegiatan paduan suara, serta merencanakan berbagai lomba," jelas Sri Suarni.

Keharmonisan di Desa Sindang Jaya adalah bukti bahwa toleransi dan moderasi beragama bisa tumbuh subur di tengah masyarakat yang beragam. Kehidupan yang saling menghargai dan membantu satu sama lain telah menjadi budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi, menciptakan desa yang harmonis dan damai.(slamet)
 


TERKAIT

Berita LAINNYA