Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Menumbuhkan Semangat Nasionalisme

Bengkulu (Inmas)- Upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila yang ke-72 di MAN 1 Mukomuko berjalan dengan lancar, meskipun sedang melaksanakan puasa. Upacara Hari Lahir Pancasila bertema "Saya Indonesia, Saya Pancasila" sebagaimana surat edaran Kementerian Sekretaris Negara tertanggal 24 Mei 2017 tentang tema Hari Lahir Pancasila yang ke-72.

 

    Upacara Hari Lahir Pancasila dimulai pukul 07.45 WIB. Upacara tersebut dihadiri oleh seluruh majelis guru, staff TU dan pesertadidik MAN 1 Mukomuko. Dalam upacara tersebut seluruh majelis guru mengikuti upacara  dengan hikmat menggunakan seragam putih-hitam sementara siswa menggunakan seragam sekolah putih abu-abu. Meskipun upacara dilaksanakan saat menunaikan ibadah puasa mereka tetap semangat menunjukkan rasa cinta terhadap Pancasila.

    Kepala MAN 1 Mukomuko Ibu Nursyamsiah, M. Pd yang bertindak sebagai Pembina upacara membakar semangat nasionalisme seluruh peserta upacara dengan teriakan Saya Indonesia, Saya Pancasila, Kami cinta NKRI. Dalam amanatnya, Ibu Nur mengatakan bahwa "Upacara ini merupakan sikap untuk menunjukkan rasa cinta kita kepada Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan jiwa kita. NKRI aman sentosa karena Pancasila, NKRI kacau tanpa Pancasila." Oleh karena itu, berpedoman kepada Pancasila dalam hidup bernegara merupakan bagian dari cinta tanah air.

    Kelahiran Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia ini dilatar belakangi oleh keadaan rakyat Indonesia yang majemuk, baik dari segi adat, budaya, bahasa dan agama. Oleh karena itu untuk menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi kebersamaan dalam hidup bernegara kita harus berpegang kepada Pancasila, kata Ibu Nur dalam amanatnya. Mengakhiri amanatnya Ibu Nur kembali meneriakkan "Saya Indonesia, Saya Pancasila, Kami cinta NKRI yang diikuti oleh seluruh peserta upacara.

    MAN 1 Mukomuko berada di daerah yang memiliki masyarakat yang  majemuk tetap aman hingga saat ini kerena menghargai perbedaan tanpa memandang suku, ras dan agama dalam menjalani kegiatan sehari-hari, baik itu kegiatan kegamaan, maupun kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan adat dan budaya.

    Upacara diakhiri dengan do'a sebagaimana do'a dari Kementerian Sekretaris Negara. Subtansi do'a tersebut menghendaki  momentum hari lahir Pancasila dapat merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, harapan dijauhkan dari perselisihan atas perbedaan yang dapat memecah belah Bangsa Indonesia. (Jufri88)

Redaktur: H.Roly Gunawan


TERKAIT

Wilayah LAINNYA