Subbag Hukum Dan KUB Gelar Orientasi Multikultural Mahasiswa Lintas Agama

Bengkulu (Informasi dan Humas) 6/9- Subbag Hukum dan Kerukunan Umat Beragama (KUB) Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bengkulu menggelar Orientasi Multikultural Mahasiswa Lintas Agama se-Provinsi Bengkulu di Hotel Raffles City, Kamis (5/9). Kegiatan tersebut merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya dimana pada tanggal 1 September 2013 lalu juga digelar kegiatan orientasi multikultural penyuluh lintas Agama se Provinsi Bengkulu. "Sebelumnya kami telah melaksanakan kegiatan orientasi yang sama dengan peserta penyuluh agama sedangkan hari ini kita lanjutkan dengan orientasi dengan peserta mahasiswa," kata Kasubbag Hukum dan KUB Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, H.Junni Muslimin,S.Ag,MA. Menurut Junni sebagai agen perubahan, mahasiswa dipandang perlu untuk memperoleh pemahaman tentang arti multikulturalisme dan keberagaman yang ada di Indonesia, sehingga dapat menumbuhkan sikap toleran dan saling menghormati antar pemeluk agama khususnya dilingkungan Kampus dan Umumnya di Masyarakat. "Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia, sehingga mahasiswa sebagai generasi intelektual diharapkan dapat menjadi penyeimbang ditengah-tengah masyarakat yang multikulural,' ujarnya. Sedangkan Narasumber yang mengisi orientasi itu merupakan pejabat eselon II dan III di Lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu seperti Ka.Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, Kepala Bagian Tata Usaha serta Pembimas Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Sedangkan materi yang disampaikan diantaranya Kerjasama antar lembaga untuk mewujudkan Kerukunan Umat beragama di Provinsi Bengkulu, Peran mahasiswa dalam mewujudkan wawasan multikultural di Lingkungan Kampus, Pentingnya Kerukunan umat beragama memalui mahasiswa lintas agama dalam perspektif peraturan perundang-undangan dan pentingya wawasan Multikultural Perspektif Agama Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Sementara itu, Salah satu narasumber yang mengisi orientasi tersebut, Drs.H.Mulya Hudori,M.Pd mengungkapkan bahwa dalam prakteknya mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa memiliki tiga fungsi besar yaitu mehasiwa sebagai Iron stock, Guardian of Value dan Agent of Change. Mahasiswa sebagai Iron Stock artinya mahasiswa diharapkan dapat menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Guardian of Value berarti mahasiwa berperan sebagai penjaga nilai-nilai di masyarakat dan yang ketiga adalah mahasiswa sebagai Agent of Change yang artinya adalah mahasiswa sebagai agen dari suatu perubahan Untuk itu menurut Mulya, mahasiswa harus memiliki prinsip etik multikulturalisme, yaitu kesadaran perbedaan satu dengan yang lain menuju sikap toleran yaitu menghargai dan menghormati perbedaan yang ada. Perbedaan yang ada pada etnis dan religi sudah harusnya menjadi bahan perekat kebangsaan apabila antar warga negara memiliki sikap toleran. Penulis : Jaja (b) Editor : H.Nopian Gustari

TERKAIT

Wilayah LAINNYA