Bengkulu (Informasi dan Humas) 22/4- Menggingatkan kembali tentang berdirinya Pabrik penampungan Daging Babi yang terdapat di Desa lagan Bungin Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah. Beberapa hari yang lalu telah telah dimuat di Media Cetak Bengkulu Tengah mengatakan bahwa pabrik penampungan Babi tersebut akan ditutup dan akan dipindahkan sementara di palembang.
Menapik informasi tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah Drs. H. Ajamalus, MH, berharap Pabrik tersebut dapat ditutup selamannya. Kenapa demikian, Ajamalus mengatakan, pabrik tersebut mengundang kontroversi dan polemik yang berkepanjangan terhadap masyarakat hingga memicu penolakan dari berbagai pihak di wilayah Benteng.
“Saya pikir pabrik babi itu memang tidak cocok untuk wilayah Benteng, bukan karena tidak capai target 5 ton perhari, tetapi peluang lokasi dan peluang bahan bakunya meresahkan masyarakat. Proyek penampungan babi ini sudah pernah menjadi polemik dan banyak pihak menolak, untuk itu pabrik tersebut jangan ditutup sementara tetapi harus permanen, ungkap Ajamalus ketika ditemui di ruang kerjannya Kantor Kemenag Benteng Desa Renah Semanek Kecamatan Gunung Bungkuk Benteng, Selasa 21 April 2015 pada pukul 10.00 WIB.
Ajamalus menegaskan, sebelumnya berbagai ormas islam menyatakan sikap tidak menyetujui berdririnya proyek penampungan babi lagan bungin tersebut. Dengan demikian pemerintah Kabupaten Benteng harus bertindak tegas dan mengambil sikap untuk mengkaji kembali proyek mahluk yang diharamkan tersebut.
Berdasarkan informasi dari lapangan, pabrik tersebut memang ditutup dan dipindahkan ke Palembang. Kemungkinan akan dibeli dan dikuasai investor lain dan pemerintah daerah tidak tau, untuk itu perlu pengawasan dari pemeritah daerah. Hal ini hendaknya menjadi pelajaran bagi Bengkulu Tengah jangan sampai nanti ada perusahaan serupa.
Untuk diketahui kata Ajamalus, pabrik penampungan babi tersebut, tidak akan memberikan manfaat untuk masyarakat dan Pemerintah Benteng. Dipandang dari sisi Agama, keberadaanya juga memberikan mudarat bagi masyarakat bahkan yakinlah satu saat akan menimbulkan petaka untuk masa depan.
Penulis : Guntur/B **
Redaktur: H.Nopian Gustari