Rejang Lebong (Humas) - Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) menekankan pentingnya kemampuan memahami dalam upaya meningkatkan literasi siswa di madrasah. Hal ini disampaikan oleh Visitor AKMI, Nilkhairi, M.Pd., dalam kunjungannya ke MIN 1 Rejang Lebong pada Kamis (17/10). Kunjungan tersebut dihadiri oleh kepala madrasah, Mufidatul Chairi, S.Ag., M.Pd.I., serta seluruh dewan guru dan staf.
Dalam pertemuan yang diadakan di ruang guru, Nilkhairi menyampaikan bahwa asesmen seperti AKMI sangat penting bagi para guru untuk terus berinovasi dalam menanamkan nilai-nilai literasi kepada siswa. "Dengan adanya asesmen ini, guru menjadi lebih terpacu untuk menanamkan kepada siswa kemampuan memahami, baik itu dalam hal membaca, berpikir kritis, maupun mengaitkan pemahaman dengan kehidupan sehari-hari," ujar Nilkhairi.
Lebih lanjut, Nilkhairi menambahkan bahwa pemahaman bukan hanya tentang membaca teks, melainkan tentang bagaimana siswa dapat memaknai informasi yang diterima dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah. "Peningkatan literasi bukan hanya soal kemampuan teknis membaca, tetapi juga bagaimana siswa dapat memaknai apa yang mereka baca dan mampu menghubungkannya dengan konteks yang lebih luas," jelasnya.
Kepala MIN 1 Rejang Lebong, Mufidatul Chairi, juga menyambut positif kunjungan dan pertemuan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa AKMI menjadi salah satu tolok ukur penting dalam melihat perkembangan pendidikan di madrasah, terutama dalam bidang literasi. "Kami berharap asesmen ini dapat menjadi motivasi bagi para guru dan siswa untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah ini," kata Mufidatul.
Seluruh dewan guru yang hadir pun turut terlibat dalam diskusi mengenai cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa. Mereka sepakat bahwa dengan adanya asesmen seperti AKMI, madrasah diharapkan mampu mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam dan kritis terhadap informasi yang ada di sekitarnya. (Randi)