Rejang Lebong (Humas) - Dalam kunjungan kerja ke MIN 1 Rejang Lebong pada Kamis (17/10), Visitor Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI), Nilkhairi, M.Pd., menekankan pentingnya kolaborasi guru antar fase pendidikan untuk memastikan peningkatan mutu pendidikan yang berkesinambungan. Kunjungan ini dihadiri oleh Kepala Madrasah, Mufidatul Chairi, S.Ag., M.Pd.I., serta dua peserta bimbingan teknis tindak lanjut AKMI, Hilda Kurniati, S.Pd.SD., dan Sartika Saraswati, S.Sos.
Dalam kesempatan tersebut, Nilkhairi menyampaikan pentingnya keterlibatan aktif guru dari berbagai fase pendidikan, baik dari tingkat dasar hingga menengah, dalam merancang metode pembelajaran yang holistik dan berkesinambungan. "Kolaborasi antar fase pendidikan sangat penting untuk memastikan kesinambungan dalam peningkatan kualitas literasi dan numerasi siswa," ujarnya. Menurutnya, kerja sama antar guru akan membantu mengidentifikasi tantangan yang dihadapi siswa di setiap fase dan memudahkan dalam mencari solusi yang tepat.
Rapor AKMI yang diperoleh MIN 1 Rejang Lebong menunjukkan hasil “Cakap” secara keseluruhan. Nilkhairi menjelaskan bahwa meski hasil ini positif, masih ada ruang untuk perbaikan, terutama dalam hal kolaborasi dan inovasi pembelajaran. "Hasil 'Cakap' ini adalah langkah awal yang baik, namun kami tetap perlu meningkatkan beberapa aspek, salah satunya adalah bagaimana guru-guru dapat bekerja sama untuk memaksimalkan potensi siswa di setiap tahap pendidikan mereka," kata Nilkhairi.
Kepala Madrasah, Mufidatul Chairi, mengapresiasi saran yang diberikan dan menyatakan komitmennya untuk mendorong lebih banyak kolaborasi di antara para guru di MIN 1 Rejang Lebong. “Kami akan memastikan bahwa kolaborasi antar fase menjadi fokus utama dalam pengembangan pendidikan di madrasah ini. Sinergi antara guru-guru akan menjadi kunci dalam memastikan siswa tidak hanya cakap, tetapi juga unggul,” ungkapnya.
Hilda Kurniati dan Sartika Saraswati, sebagai peserta bimbingan teknis tindak lanjut AKMI, juga sepakat bahwa kolaborasi antar guru sangat penting dalam penerapan kurikulum berbasis kompetensi yang berorientasi pada kebutuhan siswa. Mereka berkomitmen untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari bimbingan teknis dalam keseharian pengajaran di madrasah. (Randi)