Rawat Tradisi ; Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Air Periukan Pimpin Pembacaan Maulid Al-Barzanji

Seluma (Humas), Diantara tugas Penyuluh Agama Islam adalah memberikan penerangan terkait persoalan agama dan terkait soal keberagaman ditengah-tengah masyarakat. Sebut saja, perihal tradisi masyarakat ketika mendapatkan anugerah berupa bertambahnya anggota baru di dalam keluarga (kelahiran anak/cucu), maka masyarakat pada umumnya akan meminta kepada tokoh agama (termasuk Penyuluh) untuk memimpin tradisi pembacaan Maulid Al-Barzanji atau Marhaban-an. Berikut doanya.

Inilah yang M. Wahid Syafiuddin (PAI KUA Kecamatan Air Periukan) lakukan pada hari Sabtu lalu, di Desa Cahaya Negeri Dusun 5 (kelompok binaan khusus). Hadir dalam acara tersebut, Ketua MUI Kecamatan Sukaraja, Imam, Bilal dan Khotib Masjid Nurul Iman, dan Kadus Dusun 5. 

Dimana, salah seorang warga atau masyarakat meminta untuk dibacakan Marhaban-an untuk anak atau cucunya. Termasuk, terdapat bacaan sholawat Nabi dan do'a, dalam tradisi marhaban-an juga dilaksanakan cukur rambut bayi dan syukuran Aqiqah pada Senin (12/8)

Menurut Kepala KUA Kecamatan Air Periukan, Harun, bahwa tradisi pembacaan Marhaban atau Maulid Al-Barzanji merupakan hal yang sudah umum dan lumrah dilakukan oleh masyarakat Seluma dan Bengkulu umumnya, termasuk tradisi yang dilaksanakan oleh M. Wahid Syafiuddin, yang mendampingi masyarakat pada hari Sabtu (malam Minggu) lalu. Tradisi ini baik, karena selain bersyukur juga sekaligus diumumkan nama dari jabang bayi, berikut syiar kepada masyarakat, bahwa upaya mendidik generasi sedari dini diperdengarkan lantunan ayat suci Al-Quran, sholawat dan diperkenalkan momen silaturahmi dan kerukunan dalam menciptakan hubungan masyarakat yang harmonis. (Eka/MWS)


TERKAIT

Berita LAINNYA