Seluma (Humas) - Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Air Periukan M. Wahid Syafiuddin,M,Ag sampaikan khotbah Jumat(25/10), dengan mengangkat tema "Berkah Istiqamah dalam Ibadah dan Muamallah . Khutbah Jumat tersebut disampaikan di Masjid Al Mukmin Desa Niur Kecamatan Sukaraja
Mengawali khutbah nya Wahid menyampaikan bahwa seluruh Ibadah yang dilakukan adalah sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.
mari kita kuatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah dengan senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Ketakwaan harus kita lakukan secara konsisten dan berkesinambungan sehingga bukan hanya berdampak pada kuantitas takwa namun juga kualitasnya.
Adapun Konsisten dan berkesinambungan yang dalam bahasa Arab disebut sebagai istiqamah. Hal ini merupakan unsur yang sangat penting dalam ibadah dan muamalah kita sehari-hari. Dengan istiqamah, kita akan senantiasa meraih keberkahan dalam setiap aktivitas kehidupan dan akan mendapatkan ganjaran dari Allah swt. Firman Allah dalam Surat Fussilat ayat 30 Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian tetap (dalam pendiriannya), akan turun malaikat-malaikat kepada mereka (seraya berkata), “Janganlah kamu takut dan bersedih hati serta bergembiralah dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” Allah juga menjanjikan bagi umat Islam yang bisa menjaga keistiqamahannya dengan menganugerahkan rezeki yang banyak dan mampu mencukupinya. Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Jin ayat 16 Artinya: “Seandainya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), niscaya Kami akan mencurahkan air yang banyak (rezeki yang cukup)
Ditambahkan oleh Wahid, Dalam kehidupan ini, kita sering menghadapi berbagai dinamika yang berdampak pada naik turunnya semangat menjalankan berbagai aktivitas termasuk dalam hal ibadah dan muamalah. Kondisi ini tentu perlu kita sikapi dengan bijak. Di kala kita berada pada puncak semangat untuk beribadah dan bermuamalah, kita harus sekuat tenaga mempertahankannya. Namun ketika memang kita sedang berada dalam kondisi terpuruk dan kurang motivasi dalam beribadah dan bermuamalah, kita juga harus mencari cara bagaimana meningkatkannya. Terkait dengan hal ini, istiqamah menjadi solusinya. Istiqamah bisa kita artikan sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsisten dalam melakukan sesuatu. Ada peribahasa yang berbunyi: “Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit”. Peribahasa ini menggambarkan bagaimana konsistensi menjadi hal yang penting untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas yang baik.
Maka dalam istiqamah, ada keikhlasan di dalamnya sehingga ketika kita shalat misalnya, kita harus menjadikannya sebagai kebutuhan bukan sekadar menginginkan surga sebagai imbalan. Jika kita meminta kepada Allah, mari jadikan doa kita lebih utama dari pada terkabulnya doa kita. Orang yang istiqamah menyadari bahwa doa adalah bentuk komunikasi langsung dengan Allah. Intinya bukan sekadar permohonan agar Allah mengabulkan keinginan kita, tetapi justru kedekatan dengan-Nya saat berdoa yang menjadi tujuan utama. Kebahagiaan sejati terletak pada proses berdoa, bukan pada terkabulnya doa tersebut. Begitu juga saat kita memohon ampun kepada Allah, jadikan tobat lebih utama daripada ampunan. (Eka/Lili)