Kepribadian Kharismatik


Oleh : Koko Koswara
(Staf Bidang Pekapontren
Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu)



Setiap manusia memiliki potensi untuk mengembangkan energi kepribadiannya kearah yang positif. Nilai fitrah yang terkandung dalam diri manusia sejak kelahirannya di dunia tak pelak menjadi potensi yang besar bagi perwujudan manusia sebagai makhluk yang sempurna, baik di hadapan tuhan maupun dalam lingkungan sosialnya. Kepribadian manusia seperti inilah yang banyak disebut kalangan psikolog sebagai bentuk ekspresi dari kodrat manusia yang secara lahiriah penuh dengan unsur-unsur spiritualitas. Ia tidak saja memiliki kemampuan dalam membuka potensi manusia untuk dapat mengaktualisasikan diri dan bakat-bakatnya, tetapi juga mendorong untuk melakukan kebaikan untuk dirinya dan lingkungannya.

Sebagaimana pesan yang tertulis dalam tulisan ini, untuk meraih harapan, cita-cita dan kebaikan seseorang tentunya senantiasa berusaha meningkatkan kemampuan minat dan bakat. Dengan cara inilah orang tersebut telah memantapkan hatinya untuk selalu berkembang dan memiliki potensi untuk maju. Dalam pesan yang lain dijumpai juga pentingnya membentuk kepribadian yang penuh inspiratif, setiap perkataan dan tindakannya selalu menyentuh hati, serta mendorong orang lain untuk menghormati dan memuliakannya.

Pesan-pesan diatas dikemukakan penulis kerena mengingat dua alasan utama, yaitu pertama, bahwa setiap manusia yang terlahir ke dunia ini tidaklah secara otomatis mendapatkan rasa cinta atau rasa benci dari orang lain. Untuk menjadi orang yang dicintai, kitalah yang harus berusaha mendorong orang lain agar mencintai dan mendekati kita. Begitu juga, kitalah yang dapat menyebabkan orang lain membenci dan menjauhi kita. Rasa cinta atau rasa benci orang lain terhadap kita sangat ditentukan oleh tindakan, prilaku dan sikap-sikap kita terhadap orang lain. Tindakan, perilaku dan sikap tersebut merupakan hal-hal yang dapat dipelajari dan dilatih dengan mudah maupun dengan kerja keras.

Kedua, kesalahan yang banyak dilakukan orang dan menjadi penyebab utama kegagalan membangun hubungan baik dengan orang lain adalah keinginan setiap orang agar orang lain berprilaku dan bersikap seperti yang diinginkannya, Kita selalu ingin orang lain menjadi seperti yang kita inginkan, bukan menjadi dirinya sendiri. Kita ingin orang lain berpenampilan menarik dan mengagumkan seperti dalam bayangan kita, sehingga akibatnya kita sering kali menegur, mengkritik dan berusaha mengubahnya. Sikap semacam itulah yang menjadi penyebab kegagalan terbangunnya sebuah komunikasi yang baik dengan orang lain. Sikap semacam ini justru akan mendorong orang lain berbalik membela diri dan kepribadiannya serta menolak saran atau masukan dari luar. Karena itulah, kita perlu memahami bahwa orang lain memiliki eksistensi dan kepribadiannya sendiri. Dia berhak menjaga dan melestarikannya. Begitu juga dia berhak mendapatkan penghargaan dari kita untuk menjadi dirinya sendiri. Kita sama sekali tidak berhak untuk mengubahnya ataupun mengganggu keutuhan pribadinya.  Kedua alasan ini juga dalam banyak hal mampu mengantarkan sistem spiritualitas kita pada pemahaman bahwa kodrat manusia sesungguhnya berada pada posisi optimistis dan penuh harapan. Dengan kapasitas fitrah yang dimilikinya, seseorang tidak saja dicukupi segala potensi kemanusiaannya, tetapi juga didorong untuk memiliki kemampuan dalam merealisasikan kebaikan seutuhnya.

Untuk itulah, penulis menulis beberapa hal penting terkait dengan pembentukan kepribadian yang kharismatik menarik dan bersifat terbuka, memiliki pengetahuan yang cukup memadai mengenai cara-cara berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki berbagai tuntutan dan kebutuhan. Dengan modal pengetahuan inilah, pribadi kharismatik ini memiliki kemampuan untuk menjadi pribadi yang menarik dan menawan, mampu membentangkan kemurahan hatinya, kemulian sifatnya, dan ketulusan sikapnya. Di samping itu, sebagai akibat dari ekspresi ketulusan dan sikapnya yang menyejukkan, orang-orang disekitar tak pernah bosan bergaul dengannya, bahkan menurut penulis, mereka selalu ingin duduk bersamanya dan rindu untuk selalu bertemu dengannya.