Dekadensi Moral Tantangan Segenap Elemen Masyarakat


Oleh : Drs. H. Syaiful Bahri, M.Pd
(Kasi Pelayanan Pondok Pesantren Pada Masyarakat
Kanwil Kemenag Prov. Bengkulu)



Tahun 1432 H dan tahun 2010 M telah meninggalkan kita dan sekarang kita tengah berada di awal tahun 1433 H / 2011 M. Sejumlah catatan keberhasilan dan berikut dengan kegagalan diyakini telah ada pada diri kita masing-masing. Karena itu sedianya kita senantiasa dapat melakukan perenungan (muhasabah) minimal pada setiap awal tahun. Sangat tepat kiranya jika kita hubungkan dengan peringatan Allah pada alquran surat Al Hasyr ayat 18 yang memerintahkan kepada kita untuk memprogram atau merencanakan kegiatan hari esok, agar keberhasilan pada tahun lalu dapat ditingkatkan minimal mampu dipertahankan sebaliknya jika ada kegagalan mampu kita targetkan untuk mendapatkan keberhasilan pada tahun berikutnya sesuai dengan inventarisir masalah sekaligus target yang akan dicapai dalam berbagai dimensi kehidupan baik yang bernuansa duniawi maupun ukhrawi.

Memang manajemen kehidupan manusia sedianya tidak akan pernah terlepaskan dari diri manusia itu sendiri. Karena hidup ini senantiasa dihadapkan dengan berbagai persoalan yang semakin lama kecendrungan akan semakin konplek demikian seperti yang Allah kemukakan dalam alquran pada surat Ali Imran ayat 200 :

“Wahai orang-orang yang beriman ! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (diperbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”.

Dari ayat tersebut di atas memberikan suatu pemahaman bahwa menjalani hidup ini, persoalan dan problem akan semakin banyak. Untuk menjawab hal tersebut diperlukan kemampuan yang berkualitas. Sedangkan untuk memiliki kemampuan yang berkualitas tersebut dibutuhkan penataan program dalam kehidupan kita. Karena ituhidup ini perlu selalu diprogram sedemikian rupa agar mampu menginventarisir potensi yang ada, kekurangan atau kelemahan, tantangan dan hambatan, juga peluang yang ada,guna untuk digapai dengan harapan akan mendapatkan keberhasilan yang maksimal. Hal ini tepat kiranya Allah mengungkapkan dalam alquran pada surat Al Hadid ayat 20 :

“Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu”

Dari ayat tersebut diatas, timbul pertanyaan bagi kita siapakah yang akan memenangkan kefalsuan atau sandiwara tersebut ? tentu bagi orang-orang yang siap bersaing dengan kemampuan yang dimiliki lebih-lebih di era yang semakin mengglobal dan serba kompetitif desawa ini bahkan di segala bidang tidak terkecuali juga bidang ibadah. Walau secara jujur penulis akui hal yang seidealis ini masih sulit untuk dapat mewujudkannya pada semua sektor kehidupan kita dengan kondisi seperti sekarang ini terutama di negeri kita Indonesia. Seperti kalau penegakan hokum masih tebang pilih, rekrutmen CPN bisa berhasil lulus karena ada pertimbangan tertentu, demikian untuk mendapatkan jabatan karena pertimbangan tertentu, apalagi kalau memenangkan pemilu kada waaah sangat kental dan kentara sekali tergantung dengan umpan yang diberikan, demikian juga yang hal-hal lainnya sehingga kemampuan bagi seseorang belum dapat dijadikan suatu jaminan. Akan tetapi maksud penulis, paling tidak kita sudah memiliki kometmen dan pondasi kehidupan yang kuat karena kalau tidak dari kita lalu mengharapkan siapa lagi ? seperti beginilah apa yang dikehendaki oleh Rasulullah SAW. dengan ungkapan “dahuluilah oleh diri sendiri baru orang lain”.

Sebagai warga Bengkulu yang sekaligus alumnus MMP UNIB pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan selamat dan apresiasi kepada Bapak Rektor UNIB serta Civitas Akademika Universitas Bengkulu (UNIB) yang telah meraih pringkat 29 dunia kampus terhijau dalam program UI Green Metric World University Rangking 2010 dan peringkat IV untuk level Nasional, penulis dan segenap warga Bengkulu berharap kiranya dalam prestasi yang lainpun akan dapat diraih pula.

Penulis pribadi selaku warga Negara, pemerhati pendidikan, da’i yang sangat dekat dengan jamaah, tokoh masyarakat, serta aktifis keormasan Islam yang sekarang masih sebagai ketua umum MUI Kota Bengkulu. Sungguh sangat prihatin dan sekaligus terpanggil untuk bicara melalui tulisan ini dengan harapan paling tidak sebagai kontribusi serta menjadikan perhatian bagi kita semua betapa keprihatinan kita mengamati kondisi akhlak dan moralitas generasi muda kita dewasa ini.

Indikasi dari itu, begitu banyaknya kasus-kasus yang terjadi di kalangan anak muda berupa kasus pemerkosaan, bawak lari anak di bawah umur, pencurian dan penodongan, narkoba,asusila dan pornografi, serta berbagai kasus-kasus kriminal lainnya baik yang mengemuka melalui media cetak dan elektronik maupun tidak. Sehingga jika mungkin kita bertiori dengan teori gunung es, maka berarti sungguh sangat banyak yang tidak terdeteksi.

Kenyataanyang harus kita hadapi sekaligus jawaban dan antisipasinya yang sangat mengagetkan kita semua. Ada suatu survei yang dilaksanakan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesaia (KPAI) di 33 Provinsi di Indonesia dari bulan Januari sampai dengan November 2010 ternyata didapati 62,7% remaja mengaku tidak perawan lagi. Dari survei tersebut diketahui, ternyata; 22,2 % menyatakan pernah aborsi ; 97 % pernah nonton film porno ; 93,7 % pernah berciuman atau meraba alat kelamin dan oral seks (majalah Nuansa Persada edisi 65).

Ada suatu data yang dapat mencengangkan kita semua seperti yang dirilis oleh Sony Adi Setiawan dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menurutnya 750 sampai 900 video purno dibuat dan beredar di Indonesia 90 % pembuatnya kawula muda dari pelajar SMP hingga mahasiswa. Dan di dunia maya, sudar beredar 4 juta situs web pornografi sebanyak 90 ribu menampilkan pornografi anak-anak (majalah nuansa persada dari Koran tempo 16 Mei 2010). Sedangkan pengakses internet terbesar berdasarkan hasil riset yahoo Indonesia dan Taylor Nelson Sofres tahun2009 adalah kalangan remaja usia 15-19 tahun sebesar 64 %.

Terlepas dari mempersoalkan benar atau tidaknya angka-angka tersebut di atas terutama bagi para pembaca, sebagai orangtua yang memiliki anak dan cucu (zdurriyah) persoalan ini hendaknya menjadikan perhatian bagi kita semua akan betapa penting (urgen) membentengi keluarga kita dari dekadensi moral yang kecendrungannya semakin memprihatinkan di negeri kita ini.

Penulis sangat mendukung upaya inisiatif menteri Komunikasi dan Informasi RI yang akan menutup situs internet di blackberry walau menurut penulis sebaiknya tidak hanya situs di blackberry, tetapi sebaiknya semua situs pornografi.

Bagi umat Islam,jawaban, solusi, dan sekaligus anti sipasinya dari persoalan tersebut di atas sangat jelas yaitu kembali kepada tuntunan dan rambu-rambu agama. Hanya saja secara jujur telahkah dipahami, dihayati, serta diaplikasikan oleh setiap keluarga muslim ? Jika kita ingat firman Allah pada surat At-tahrim ayat 6 :

“Wahai orang-orang yang beriman ! peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu...”

Ayat tersebut di atas, memerintahkan agar kita senantiasa dapat menyelamatkan diri dan keluarga kita, dari akibat perbuatan dan atau akibat tidak berbuatnya kita membuat kita mendapat siksaan yang Allah telah janjikan berupa neraka. Untuk menyelamatkan tersebut bukanlah suatu hal yang mudah dan murah didapati, tetapi membutuhkan suatu kemampuan yang handal, karena itu Allah bimbing pula kita dengan ayatnya pada surat An-nisa’ ayat 9 :

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar”

Dari ayat tersebut di atas jelaslah bahwa hendaklah kita mampu mencetak dan meninggalkan generasi penerus yang tangguh dari berbagai sisi. Paling tidak, liPertama sisi iman yang tangguh. Karena iman itu abstrak dan labil, bisa meningt kadarnya bisa menurun dan bahkan bisa saja hilang ; Kedua sisi ilmu. Karena dengan ilmu bagi seseorang akan mendapat berbagai dambaannya, sebab apapun yang akan digapai pasti melalui suatu penguasaan ilmu pengetahuan. Karena itu dibanyak ayat dan hadist Rasulullah mendorong dan memotifasi kita agar selalu meningkatkan ilmu pengetahuan bagi umatnya, sehingga Allah mensinyalir dalam Alquran jika ingin menempati derajat yang mulia hendaklah dengan iman dan ilmu, serta orang yang berilmu pengetahuandan dengan orang yang tidak berilmu pengetahuan itu berbeda; Ketiga sisi amal ibadah. Dengan amal ibadah yang dilakukan oleh seseorang, maka akan membentuk sikap dan prilaku seseorang menjadi baik. Prilaku yang baik pasti disukai orang bahkan merupakan Indikator dari kebahagiaan seseorang ; Keempat sisi ekonomi. Masalah ekonomi adalah suatu yang harus dipersiapkan dengan matang, karena sebaik bagaimanapun sebuah perencanaan tanpa didukung dengan sejumlah dana yang memadai, maka akan sulit untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Karena itu begitu banyak ayat alquran yang menyebut kata aqimis shalah pasti akan diiringi dengan waatuzzakah. Filosofinya betapa pentingnya keseimbangan antara ibadah yang baik dengan ekonomi yang matang, agar dapat banyak berbuat baik seperti berzakat dan lainnya. Kesemuanya itu menyangkut dengan yang namanya ekonomi ; Sedangkan kelima, menyangkut masalah kemampun kesehatan fisik. Karena dengan sehat orang akan dapat banyak berbuat, berfikir, berkarya dan lain-lain. Oleh karena itu berarti untuk mengawal akhlak bukan hanya tugas para ustaz, kiyai, ulama, dan guru agama, serta pemerintah, tetapi itu adalah merupakan tugas semua pihak.