Kota Bengkulu (Humas) -Untuk meningkatkan kinerja Penyuluh Agama Islam dalam menghadapi moderasi beragama, Kantor Kementerian Agama Kota Bengkulu melalui Seksi Bimas Islam mengadakan Pembinaan Penyuluh Agama Islam (PAI) bertajuk “Pengarusutamaan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan”. Bertempat di Hotel Vista Kota Bengkulu, Sabtu(6/3).
Kegiatan ini diikuti oleh 35 orang peserta, dan dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Bengkulu, Kasubbag Tata Usaha, Kepala Seksi Bimas Islam, para pejabat dan penyuluh di lingkungan Kemenag Kota Bengkulu. Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber yaitu Ipda Nyarna SE. dari Bimas Polda Bengkulu, Drs. H. Zul Effendi, M.Pdi. dari MUI Kota Bengkulu dan H. Subari dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bengkulu.
Kepala Kantor Kemenag Kota Bengkulu, Drs. H. Zainal Abidin, M.H. dalam sambutannya saat membuka acara secara resmi menyampaikan bahwa pembinaan ini memberikan pemahaman dan ilmu kepada penyuluh dalam menghadapi arus moderasi beragama yang sangat cepat terjadi.
"Banyak muncul sikap ektrimis dalam beragama diakibatkan pengaruh kesalah pahaman moderasi dalam beragama. Sehingga penyuluh sebagai figur dakwah, harus memahami cara menghadapi ini" Ungkap Zainal.
"Namun penyampaian atau dakwah juga harus memperhatikan kondisi sosial masyarakat. Bahasa yang digunakan harus tetap santun atau bil hikmah wal mau'izotil hasanah. Selain itu, Jadilah contoh jangan hanya memberi contoh. Itulah kunci agar dakwah diterima oleh masyarakat" lanjut Zainal.
Zainal juga menambahkan bahwa moderasi beragama tidak bisa dihindari karena seiring dengan perkembangan tekhnologi zaman sekarang. Namun, Islam adalah agama yang selalu sesuai dengan kondisi perubahan zaman, karena aturan islam tidak merusak tatanan kehidupan sosial bermasyarakat.
"Islam adalah agama yg sempurna dari segi waktu dan zaman. Sehingga, kapanpun dan dimanapun, Islam tetap menjadi agama yang tidak pernah bertolak belakang dengan perubahan" tutup Zainal. (Rozi/Popi)