Bengkulu (Informasi dan Humas) 12/8- Jika melihat sejarah masa lalu, Provinsi Bengkulu memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi basis perkembangan Islamic State Irak and Syiria (ISIS), kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bengkulu, Prof.Dr.H.Rohimin,M.Ag saat memberikan materi dan pandangan MUI Provinsi Bengkulu terkait ISIS di Aula Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, Selasa (12/8). 

Hal itu disampaikan Rohimin dihadapan puluhan pemuka agama, tokoh masyarakat dan kepala instansi terkait dalam sebuah rapat koordinasi yang digelar Kanwil kementerian Agama Provinsi Bengkulu menyikapi perkembangan ISIS yang dikhawatirkan dapat mengancam NKRI itu. 

Ia mengingkatkan, sejarah masa lalu itu bahwa ada beberapa aktor bom bunuh diri di Indonesia yang merupakan aksi terorisme pernah singgah dan menempuh pendidikan di Bengkulu bahkan ada yang merupakan putra Bengkulu. 

"Bengkulu memang cukup berpotensi, jadi tidak salah jika saat ini Bengkulu lagi-lagi dikait-kaitkan dengan perkembangan ISIS, apalagi sebelumnya beberapa aktor bom bunuh diri berasal dari Bengkulu," ungkapnya. 

Lebih lanjut dikatakanya, potensi itu tumbuh dikarenakan pertama secara historis, masyarakat Provinsi Bengkulu merupakan masyarakat transisi dimana masyarakat Provinsi Bengkulu mayoritas tidak memiliki tokoh dan panutan yang dapat menjadi tauladan sehingga mudah terpancing isu-isu dan mudah terbahwa oleh ajaran-ajaran yang belum ketahui kebenaranya. 

Kedua, potensi itu ada karena masyarakat Provinsi Bengkulu pada umumnya adalah masyarakat yang terbuka dan senantiasa tidak mempersoalkan ajaran atau paham yang masuk walaupun tidak diketahui asal-usulnya. 

Dan yang terakhir adalah secara Geografis Provinsi Bengkulu memiliki daerah-daerah yang cukup jauh dari keramaian yang sulit untuk dijangkau oleh pemerintah ataupun aparat penegak hukum sehingga memiliki potensi tumbuhnya ajaran atau paham yang menyimpang dari ajaran islam. 

Untuk itu, sebagai bagian dari Ulama di Provinsi Bengkulu ia berharap dan menghimbau kepada masyarakat Provinsi Bengkulu untuk tidak terpengaruh dan terhasud untuk mengikuti suatu paham atau ajaran apalagi ISIS yang jelas-jelas memiliki paham radikal yang bertentangan dengan islam. 

Penulis : Jaja **
Redaktur: H.Nopian Gustari