Kemenag Mukomuko Mendapatkan Email Penipuan Berupa Undangan Sosialiasasi yang Mengatasnamakan Ditjen Perbendaharaan RI

Bengkulu (Informasi & Humas) – Kemarin (Rabu,15/10/2014) Kemenag Mukomuko mendapatkan surat elektronik berupa email panggilan sosialisasi. Sebelum mengirimkan email seorang yang mengaku pegawai Kemenkeu pusat menelpon Kasi Bimas Islam Kemenag Mukomuko Drs. Harmaini yang inti teleponnya adalah meminta nama instansi dan email instansi. Tidak lama kemudian masuk email berupa surat panggilan sosialisasi Perjalanan Dinas Dalam Negeri dan Luar Negeri Tahun 2015.

Admin email Kemenag Mukomuko yang merasa curiga dengan isi surat segera mengkonfirmasikan ke KPPN Mukomuko yang langsung disanggah oleh pagawai KPPN Mukomuko Burhan Setiawan. “Surat panggilan sosialisasi tidak pernah menggunakan email, itu murni penipuan dan tidak perlu ditanggapi” ujar Burhan.

Bendahara Bimas Sarfi Sukma, S. Th. I mengatakan bahwa sebelumnya Kasi Bimas Islam memberitahukan ada telpon dari pegawai Kemenkeu yang akan mengirimkan surat panggilan sosialisasi via email. Setelah surat didownload oleh admin, timbul kecurigaan format suratnya berbentuk word, tanda tangan serta stempel hanya scan bukan tanda tangan dan cap basah. “Biasanya surat undangan yang kita terima via email selalu dalam bentuk pdf dan format surat yang dipakai juga bukan format surat yang biasa kita terima dari KPPN ataupun dari kanwil DJPB. Akhirnya saya dengan admin email sepakat untuk mengkonfirmasi ke KPPN terlebih dahulu sebelum menindaklajuti. Dan dengan pasti pihak KPPN memastikan bahwa itu penipuan” tutur Sarfi.

Kepala Kankemenag Kab. Mukomuko melalui Ka. Subbag TU Drs. H. Ali Muda mengatakan untung surat tersebut tidak langsung ditanggapi, tetapi diselidiki terlebih dahulu kebenarannya. “Kalau langsung dikirimkan nama peserta, bisa jadi kita akan menjadi korban penipuan. Semoga dengan kejadian ini akan menjadi perhatian buat satker-satker lain di bawah naungan kementerian agama untuk mengkonfirmasi dengan pihak terkait terlebih dahulu jika menerima panggilan sosialisasi atau rakor” tutup Ali Muda. (mm)


TERKAIT

Wilayah LAINNYA