BENGKULU (HUMAS) --- Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Dr. H. Zahdi Taher.,M.HI menyampaikan apresiasi dan reward kepada Penyuluh Agama Islam (PAI) KUA Kecamatan Gading Cempaka Kementerian Agama Kota Bengkulu, Elly Agustina, S.Sos.I, M.Pd yang berhasil meraih juara 1 dalam ajang lomba pemilihan PAI Teladan Tahun 2021.
Penghargaan ini diserahkan Kakanwil pada apel pagi di Halaman Kanwil. Ikut hadir, Kabag Tata Usaha Drs. Hamdani.,M.Pd, pejabat eselon III, eselon IV dan staf dilingkungan Kanwil. Senin, (13/12).
‘’Ini sebuah prestasi yang membanggakan, dan harus ditiru oleh penyuluh-penyuluh dan ASN lainnya di Provinsi Bengkulu,’’ kata Kakanwil.
Kakanwil mengaku inovasi yang diimplementasikan oleh Elly Agustina merupakan suatu terobosan yang baik dalam memberikan pembinaan kepada anak-anak. Karena memang, tugas penyuluh tidak hanya pidato, ceramah dimimbar saja.
‘’Tetapi bagaimana bisa hadir ditengah-tengah masyarakat, hadir ditengah anak-anak yang membutuhkan kasih sayang, bimbingan agar mereka menjadi anak-anak yang merasa dihargai untuk mencapai masa depan,’’ tegas Zahdi.
‘’Karena memang kita tidak tahu harus menjadi apa, tetapi kita harus tahu melakukan apa,’’ lanjut Kakanwil.
Dikesempatan yang sama, Elly Agustina, S.Sos.I, M.Pd mengaku kunci sukses meraih juara 1 dalam ajang lomba pemilihan PAI Teladan Tahun 2021 adalah menggunakan pendekatan Touch Brain Startegy (TOBAT) atau strategi sentuhan otak dalam membimbing umat.
Dalam ajang bergengsi yang digelar di Bogor itu, Elly mengangkat tema, ‘’Gerakan Penyuluh Peduli Terhadap Pendidikan Anak-anak di Pasar Panorama’’
‘’Pendekatan TOBAT berasumsi bahwa setiap orang memiliki potensi, perlakuan yang tepat kepada anak-anak khususnya di kawasan Pasar Panorama. Mereka harus dibangun emosionalnya,diberikan pengalaman yang berlimpah, perhatian dan apresiasi,’’ jelas Elly
‘’Sehingga mereka tidak sendiri, anak-anak merasa berkembang seperti anak-anak yang lebih beruntung,’’ lanjut Elly yang juga pendiri Yayasan Al Amin Kota Bengkulu itu.
Tentu implementasinya menurut Elly adalah semakin banyak anak mendapat informasi atau pengalaman. Maka akan semakin banyak senaps yang terbentuk dalam otak dan semakin mudah pula mereka menemukan referensi saat mengambil keputusan di masa depan.
‘’Karenanya pendekatan merupakan langkah awal pembentukan ide, sehingga anak-anak diberikan pencerahan untuk menjadi lebih baik,’’ beber Elly.
Namun demikian Elly mengaku prestasi yang diraihnya bukan diraihnya sendiri. Namun prestasi bersama, baik ditingkat KUA, Kemenag Kota maupun tentu prestasi ini atas bimbingan Kakanwil, dan tim kerja dari Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf Kanwil.
‘’Ini kemenangan tim, bukan kemenangan saya sendiri. Karenanya mari kita syukuri,’’ ucap Elly.
Selain itu dia juga mengaku, kemenangan atas ajang ini adalah kekuatan doa, tentu kekuatan doa dari keluarga, dari rekan-rekan seperjuangan bahkan dari tim kerjanya.
‘’Tanpa doa dan dukungan dari Bapak/Ibu sekalian, mustahil saya akan berhasil,’’ imbuhnya.
Kemudian menurut Elly, dalam memberikan bimbingan harus diawali dengan niat ikhlas tulus dan penuh kasih sayang dan cinta. Tentu ini juga harus didukung dengan memberikan solusi real terhadap kebutuhan masyarakat akan pendidikan anak-anak.
‘’Perlakukan anak-anak harus sama, jangan sampai ada diskriminasi. Karena setiap anak-anak memiliki potensi untuk maju dan berkembang,’’ demikian Elly mengakhiri.
Penulis : Tatang Wss