Urusan Agama Islam dan Syariah

Ingatkan Pejabat, H.Bustasar : Jangan Main-Main, Dengan Kata-Kata!

Bengkulu (Humas) - Seluruh pejabat dijajaran kemenag se-Provinsi Bengkulu diingatkan untuk serius menjalankan tugas. Terutama petugas dan kepala KUA, dia meminta agar selalu mawas diri  dan tidak melakukan perbuatan yang dinilai menciderai hati masyarakat, seperti melayani calon pengantin saat akan mendaftar menikah di KUA.  

Hal ini diungkapkan Bustasar pada kegiatan Rapat Evaluasi dan Pelaporan Program Bina Keluarga Sakinah Tingkat Provinsi Tahun 2020, di di Nala sea side hotel Pantai Panjang Kota Bengkulu, (18/8).Dikatakanya, kepala KUA harus menyadari bahwa seorang kepala KUA itu adalah pejabat, kalau seorang pejabat, kata-kata yang diucapkan kepada masyarakat itu agar dipikirkan terlebih dahulu, apakah menyakiti hati orang lain, atau menganggu orang lain.

Bustasar mencontohkan, sesuatu hari di KUA ada kedatangan tamu calon pengantin wanita untuk mendaftar menikah. Karena catin wanita ini terlihat cantik dan berpenampilan menarik, oleh petugas KUA tadi dirayu, dengan memainkan kata-kata. 

‘’Adek mau nikah,” Tanya petugas KUA. Lalu catin itu, menjawab ‘’Ya Bapak,’’ Lalu petugas KUA menyambut dengan rayuan. ‘’Bagaimana dengan saya saja,’’ rayu petugas KUA tadi.

Akhirnya karena ada ketersingungan atas rayuan petugas KUA itu, kedua calon pengantin tersebut tidak terima prilaku petugas itu, dengan melaporkannya dengan pihak keluarga. Oleh keluargannya, melaporkan petugas KUA tersebut ke pihak yang berwajib.  Namun setelah dijelaskan bahwa tujuan kepala KUA itu hanya bercanda dan main-main, akhirnya permasalahan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.

‘’Nah inilah menjadi pelajaran kita bersama. Meskipun itu hanya main-main, candaan. Bukan ranah petugas KUA itu. Sekali lagi, petugas KUA jangan main-main dengan kata-kata. Karena bapak adalah pejabat, sadari itu. Jika salah, Bapak-bapak siap diserang oleh masyarakat. Orang yang akan menyerang kita ada dimana-mana, ulah mulut kita sendiri. Bukan hanya KUA, saya ingatkan juga kepada seluruh aparatur Kemenag se Provinsi Bengkulu,’’ ingat Bustasar.  

Karenanya, Bustasar mengintruksi kepada jajarannya, agar perlihatkan bahwa petugas KUA itu orang-orang pilihan Kementerian Agama yang memiliki integritas. Jika melayani catin, dia meminta agar hargai mereka. Bukan dengan merayu dengan kata-kata.

‘’Termasuk saat datang menikahkan catin, saya meminta petugas harus menggunakan pakaian rapi dengan menggunakan jas. Sehingga keluarga dan masyarakat merasa dihargai,’’ harap Bustasar.  

Kepala KUA adalah pejabat setara, dengan camat dan danramil serta kapolsek. Artinya Bustasar mengharapkan harus mengimbangi dengan menyesuaikan tupoksi dalam rangka melayani masyarakat. Termasuk dalam kerapian berpakaian, dan prilaku sehari-hari dalam menghadapi masyarakat terutama calon pengantin.

‘’Layanilah masyarakat dengan baik. Kalau kita berprilaku baik, berpakaian sopan.Masyarakat juga merasa di hargai,’’ demikian Bustasar. (Tatang)

 

 


TERKAIT

Islam LAINNYA