Bengkulu (Informasi dan Humas), Sekitar pukul 10.05 Selasa (03/11) 2015 staf KUA Pino Raya terpaksa kembali membongkar berkas. Kali ini, giliran berkas tahun 2006, penyebabnya pemohon atau pengantin lama meminta agar KUA Pino Raya merubah nama yang tertuang pada buku nikah selanjutnya diperjelas dengan pembubuhan tanda tangan. 

“Diprediksi masih banyak berkas tahun nikah lama yang salah dalam pemberian informasi nama kepada KUA sebagaimana tertuang dalam NA diketahui kades,” kata Kepala KUA Pino Raya Wahidin, S.Pd.I.

Ditegaskan Wahidin, asal buku nikah masih lengkap dan berkas ada, pelayanan tetap akan dilaksanakan, selain itu distop. Kebanyakan, pasangan suami istri (pasutri) baru mengurus buku nikah setelah adanya desakan atau urusan yang berhubungan dengan data kependudukan. Misalnya KTP, akte kelahiran hingga kepengurusan data kependudukan lainnya yang menyangkut kepentingan anak. Selebih dari itu, kebanyakan masyarakat enggan atau tidak mau mengurus. 

Selain itu dulunya administrasi kependudukan belum teliti seperti tahun saat ini. Mereka yang mengurus biasanya memberikan informasi nama tidak lengkap, misalnya Rizal, padahal tertuang pada nama sebenarnya adalah Nopa Rizal. (salimudin/humas) 

Redaktur : H. Nopian Gustari