Bengkulu Tengah (Humas)- Satu hari setelah pelaksanaan Ujian Madrasah (UM) tingkat MI Tahun Ajaran 2020/2021 di Kabupaten Bengkulu Tengah selesai, MIN 1 Bengkulu Tengah langsung melaksanakan acara pelepasan siswa-siswi kelas VI. Acara pelepasan ini merupakan tindak-lanjut dari hasil rapat pihak madrasah bersama komite madrasah dan orang tua/wali murid kelas VI satu bulan yang lalu. Dalam rapat tersebut disepakati bahwa dalam rangka telah berakhirnya masa belajar anak-anak kelas VI di MIN 1 Bengkulu Tengah akan diadakan serimonial pelepasan dan pengembalaian siswa kepada orang tua dalam sebuah acara yang lazim dikenal masyarakat luas dengan istilah perpisahan.
Pada tahun ini pihak madrasah, komite dan para orang tua siswa kelas VI sepakat untuk mengadakan acara dalam kemasan yang sederhana namun tetap hidmat dan berkesan bagi siswa-siswi peserta perpisahan (pelepasan). Begitu juga denagan pihak-pihak yang diundang juga skala kecil saja, yaitu Kepala Desa Pondok Kubang, Kadun, Kepala KUA Kec. Pondok Kubang, Pengawas Pembina MI Kab. Bengkulu Tengah, Ketua Komite MIN 1 Bengkulu Tengah dan kedua orang tua masing-masing siswa kelas VI. Sedangkan acaranya dikemas dalam rangkaian acara pelepasan dipadukan dengan kegiatan hatam al-quran.
Acara pelepasan diawali dengan pembacaan ayat-ayat Al-quran khususnya surah-surah pendek yang terdapat dalam juz 30 dengan dipimpin langsung oleh Imam Desa Pondok Kubang. Anak-anak kelas VI peserta pelepasan diberi kesempatan secara bergilir membaca Al-quran dengan disimak oleh seluruh peserta dan seluruh undangan yang hadir. Setelah hataman selesai, kemudian acara dilanjutkan dengan kata-kata sambutan. Dalam sesi sambutannya, Izhar, M.Pd., Kepala MIN 1 Bengkulu Tengah sangat mengapresiasi kegiatan hatam Al-quran yang dirangakaikan dengan acara pelepasan siswa kelas VI. Beliau bersyukur anak-anak tamatan MIN 1 semuanya sudah terlepas dari buta membaca hurup arab, terutama Al-quran, walaupun anak-anak tersebut masih belum semuanya baik dan benar dalam bacaannya. “Anak-anak tamatan MI, kalau belum bisa baca Al-quran, belum bisa berwudhu’, belum bisa melaksanakan shalat wajib sendiri, belum bisa adzan (bagi laki-laki) hal itu sudah bisa dijadikan indikator bahwa guru-guru di MI belum berhasil mendidik siswa-siswinya. Kalaulah demikian yang terjadi, maka kita sebagai guru madrasah (MI) sudah sepatutnya merasa gagal dan malu kepada orang tua, masyarakat yang telah mempercayakan anak-anaknya di MIN 1 Bengkulu Tengah yang kita banggakan ini”, kata Izhar dengan semangat.
Di akhir sambutannya Kepala MIN 1 Bengkulu Tengah mengingatkan kepada seluruh undangan yang hadir, bahwa betapa pentingnya pendidikan itu menyeimbangkan perkembangan kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial. Kepada anak-anak kelas VI yang dilepas diucapkan selamat telah menyelesaikan rangkaian pendidikan di MI dan didoakan agar mendapat dukungan dari kedua orang tuanya untuk bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Jangan pesimis, tetapi harus optimis untuk meraih masa depan yang in syaa Allah akan lebih baik dibandingakan dengan saat sekarang. (aisyah Apriyanti)