Bengkulu (Humas)- Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama RI mengadakan webinar kesehatan pada hari Senin, 30 September 2024, yang diikuti oleh segenap pengurus DWP Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu melalui Zoom. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pola makan yang sehat dan pentingnya kesehatan bagi anggota DWP.
Acara dimulai pukul 08.30 WIB dan berlangsung hingga 11.30 WIB di Ruang Pelantikan Lantai 2, Gedung Kementerian Agama RI. Webinar ini menghadirkan Hj. Eny Retno Yaqut, Penasehat DWP Kemenag RI, serta narasumber dr. Karin Wiradarma, M.Gizi, Sp.GK.
Dalam sambutannya, Hj. Eny Retno Yaqut menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan pola makan yang tepat sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas hidup. Ia berharap peserta dapat memanfaatkan ilmu yang didapat dalam webinar ini untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Narasumber dr. Karin Wiradarma menyampaikan materi berjudul "Sehat, Cantik, dan Bebas Penyakit dengan Pola Makan Tepat." Ia menjelaskan berbagai aspek mengenai pentingnya nutrisi dan bagaimana pola makan yang baik dapat berkontribusi pada kesehatan yang optimal. Selain itu, dr. Karin juga memberikan tips praktis tentang makanan yang harus dikonsumsi dan dihindari.
Menanggapi acara tersebut, Ketua DWP Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, Ny. Hj. Nurbaya Abdu, menyatakan apresiasinya atas terselenggaranya webinar ini. “Kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama bagi para anggota DWP yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan keluarga. Pola makan yang tepat bukan hanya soal kecantikan fisik, tetapi juga menjaga kesehatan dari berbagai penyakit. Saya berharap seluruh anggota dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana peserta antusias mengajukan pertanyaan seputar kesehatan dan pola makan yang disarankan. Dengan kegiatan ini, diharapkan anggota DWP Kemenag dapat lebih sadar akan pentingnya kesehatan dan dapat menerapkan pola hidup sehat di lingkungan keluarga dan masyarakat.
