Bengkulu (Informasi dan Humas) 6/10- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah Drs. H. Ajamalus, MH melalui Kasi Pendidikan Islam dan Madrasah (Kasi Pendis) Rizal, S. Pd.I, M. Pd. Beberapa hari yang lalu tepatnya Pada hari kamis 2 Oktober 2014 pada pukul 08.00 Wib di ruanganya, mengajak masyarakat mebudayakan pakaian batik.
Bagi bangsa Indonesia batik adalah merupakan salah satu warisan dari nenek moyang bangsa indonesia yang beberapa waktu lalu mulai terlupakan, hingga muncul pengklaiman atas kebudayaan warisan nenek moyang indonesia yang di klaim milik negara lain,dan negara yang paling banyak mengklaim bahwa sebuah kebudayaan yang berasal dari indonesia merupakan milik negaranya adalah Negara Malasya dengan tak tahu malunya malaysia mempatenkan kebudayaan yang merupakan milik atau peninggalan nenek moyang bangsa indonesia.
Batik berasal dari bahasa Jawa yang tersusun atas dua kata yaitu "amba" yang mempunyai arti 'menulis' dan kata "titik".Istilah batik ini merujuk kepada kain dengan corak bahan. "malam" ( alat membatik ) yang di gunakan untuk menahan warna masuk ke bahan atau dengan kata lain alat yang digunakan untuk menuliskan corak dalam membuat batik.pada zaman dahulu corak yang di hasilkan pada umumnya adalah corak binatang dan tanaman.
Pada era sekitar tahun 1985 - 1990 pemda propinsi Bengkulu menggalakkan kerajinan khas batik daerah. Lahirnya motif batik kaganga dan Basurek ini akhirnya menjadikan batik motif ini sebagai batik khas dari tanah rejang dan Bengkulu asli hingga kini. Tujuan utama pemerintah waktu itu selain menggalakan kerajinan khas daerah, juga mempopulerkan kembali aksara kaganga dan Basurek yang makin langkah pemakaiannya dan sekaligus mempromosikan habitat bunga Rafflesia Arnoldi di tanah rejang.
Ketika kerajinan batik ini di lahirkan, sambutan antusias masyarakat rejang sangatlah menggembirakan. Beberapa event kecil peragaan busana batik kaganga di adakan oleh pemda kabupaten rejang-lebong untuk mengenalkannya ke masyarakat, meskipun promosinya hanya setingkat daerah yang diadakan oleh pemerintah daerah yang berkuasa waktu itu, maka dari itu mari kita cintai batik apa lagi batik khas Bengkulu dengan membudayakan memakai batik. Tutur Kasi Pendis Rizal.
Penulis : Guntur/C **
Redaktur: H.Nopian Gustari