Bengkulu (Humas) -- Modus penipuan akhir-akhir ini semakin menggila dan tidak pandang bulu. Mengatasnamakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu H. Taufiqurrahman, SH, MAP dan mencatut nama Pejabat di Kementerian Agama RI Hasbi Indra, penipu menjanjikan Bantuan Operasional (BOP) pada madrasah-madrasah di Provinsi Bengkulu berupa dana bantuan Rp. 200 juta.
Kamis (9/12/2010) Kepala Madrasah Diniyah Percontohan (MDAP) Baitul Atiq Laisa Amruna sebagai salah seorang korban penipuan mengkonfirmasikan tindakan penipuan yang menimpanya kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu H. Taufiqurrahman, SH, MAP.
Kronologisnya adalah pada hari Senin (6/12/2010) pukul 9.00 WIB, Laisa Amruna menerima telepon dengan mengatasnamakan salah seorang staf Kanwil yang mengetahui persis keberadaan sarana dan prasarana yang dimiliki MDAP yang dipimpin korban, penelepon mengatakan bahwa tidak lama lagi Kakanwil akan menghubungi korban. Tidak lama berselang penelepon mengatasnamakan Kakanwil menghubungi korban. Dengan logat dan aksen yang menyerupai Kakanwil, Kakanwil gadungan ini mengatakan bahwa MDAP yang dipimpin korban akan menerima bantuan BOP senilai 200 juta, dengan syarat menyerahkan nomor rekening atau nomor ATM dan materai 6.000. Merasa curiga, korban tidak menghiraukan keberadaan telepon tersebut.
Rabu (8/12/2010) Kakanwil Gadungan kembali menelepon korban dengan meminta nomor rekening atau nomor ATM, karena dana BOP akan segera dicairkan. Melihat keseriusan aksi penipuan ini yang terus berkelanjutan, pada hari Kamis (9/12/2010) korban mengkonfirmasikan langsung peristiwa ini ke Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu H. Taufiqurrahman, SH, MAP.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu H. Taufiqurrahman, SH, MAP membantah adanya bantuan dengan persyaratan seperti yang disebutkan korban, dan menyatakan bahwa itu adalah penipuan berkedok penyaluran dana BOP.
Kakanwil mengingatkan kepada seluruh satker atau lembaga-lembaga di bawah naungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu hendaknya selalu waspada menyikapi penipuan-penipuan dengan modus penyaluran bantuan maupun modus lain yang rentan terjadinya aksi penipuan, dan segera melaporkan atau mengkonfirmasi ke pihak terkait untuk memastikan kebenaran informasi jika menerima informasi mencurigakan agar tidak terjadi kejadian serupa untuk waktu yang akan datang. (JS).