Seluma (Inmas) – Sebanyak 9 Kelompok Majelis Taklim yang tersebar di wilaya Kecamatan Sukaraja mendapatkan pembinaan Langsung dari Kepala KUA Kec. Sukaraja, Nanang Hermanto, MH yang dilaksanakan di Kantor Urusan Agama Kec. Sukaraja.

Nanang  memberikan pengarahan kepada pengurus Majelis taklim yang didominasi kaum ibu menjelaskan bahwa kehadiran majlis ta’lim ditengah masyarakat Kec. Sukaraja ini menunjukkan,  masyarakat kita sebenarnya mempunyai i’tikad  baik untuk mendalami ajaran agama Islam. Artinya dengan mengaji, mempelajari kitab salah satu upaya bagi kelom[pok ,maje;lis taklim memiliki referensi yang luas dalam memahami ajaran-ajaran Islam berdasarkan sumbernya yang otentik yaitu al-Qur’an. Walaupun dalam mengikutinya kadang diselingi dengan guyonan, ngantuk, dan  kelihatan sepele.

Tetapi ini sebuah kegiatan yang patut diapresiasi oleh semua pihak. Baik oleh pemerintah, masyarakat secara umum dan oleh mereka-mereka yang belum mempunyai niat untuk mengaji memperdalam ajaran islam. Bagaimana majlis taklim yang sudah ada itu, lebih luas pengaruhnya dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan umat secara luas. Tidak hanya terbatas oleh orang-orang desa, orang-orang yang telah mapan dalam pemahaman ajaran Islam, tetapi para perangkat desa, tokoh masyarakat juga bisa memberikan motivasi, tauladan yang baik agar Islam ini lebih membumi di daerah kita masing-masing, dengan adanya kajian ilmiah keagamaan semacam itu.

Lanjut Nanang, Majelis taklim merupakan suatu institusi dakwah yang menyelenggarakan pendidikan agama yang bercirikan non-formal. Mengelola majelis taklim pada zaman sekarang ini memerlukan ilmu dan keterampilan manajemen. Pengurus majelis taklim harus mampu menyesuaikan diri dengan riak perkembangan zaman. Metode/pendekatan, perencanaan, strategi, dan model evaluasi yang dipergunakan dalam manajemen modern merupakan alat bantu yang juga diperlukan dalam manajemen majelis taklim modern. Untuk itu disinilah pentingnya mempelajari administrasi majelis taklim, atau sekurang-kurangnya menerapkan administrasi praktis di dalam mengelola majelis taklim di daerah masing-masing.

“Setiap Kelompok Majelis Taklim harus mampu mengembangkan Metode/pendekatan, perencanaan, strategi, dan model evaluasi yang dipergunakan dalam manajemen modern merupakan alat bantu yang juga diperlukan dalam manajemen majelis taklim modern,” Tutupnya.