Bengkulu (Informasi & Humas) - Sebanyak 200 Calon Jamaah Haji (CJH) asal Kabupaten Bengkulu Utara menjalani manasik haji terakhir tingkat kabupaten, Kamis (13/7). Namun beberapa CJH belum dipastikan bisa berangkat, jika kondisi kesehatan mereka dianggap tim medis tidak memungkinan. Sebab, rata-rata CJH asal BU ini sudah berusia lanjut.
"Dari 200 jamaah, ada 3 orang yang menggunakan kursi roda dan 2 orang menggunakan tongkat saat manasik haji tingkat kabupaten yang diselenggarakan selama 2 hari ini" ungkap Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Utara Drs. H. Zainal Abidin, MH kemarin. Ia menambahkan, kondisi kesehatan para jamaah terus dipantau oleh tim kesehatan jamaah haji.
"Pengecekan rutin yang diimbangi dengan istirahat yang cukup sekaligus pola makan yang seimbang juga harus dilakukan" lanjutnya.
"Anggota keluarga diharapkan dapat mengingatkan calon jamaah dalam menjaga pola hidup sehat" tambahnya.
Ia tidak membantah jika mayoritas CJH rentan terkena sakit. Ini lantaran faktor usia mayoritas 50 tahun ke atas, sehingga faktor kesehatan memang harus dijaga agar bisa berangkat dan menunaikan ibadah haji hingga selesai.
"Kalau dibilang beresiko, memang usia jamaah rata-rata adalah 57 tahun. Jadi dalam usia itu, tentu daya tahan tubuh jauh lebih lemah. Untuk bisa atau tidak berangkat tergantung pada pemeriksaan kesehatan terakhir nanti" terangnya.
Untuk jadwal keberangkatan, Zainal menyebutkan akan dilaksanakan pada hari Sabtu (5/8) mendatang. Saat ini seluruh CJH Bengkulu Utara telah selesai mengikuti serangkaian manasik haji mulai dari tingkat kecamatan, KUA maupun pemerintah daerah.
"Alhamdulillah untuk pelaksanaan manasik haji berjalan lancar. Semua jamaah dapat mengikuti dengan baik. Namun ada jamaah yang dibimbing pihak keluarga lantaran menggunakan kursi roda dan alat bantu lainnya" pungkasnya. (jl)