Bengkulu Selatan (Inmas) – Proses belajar dalam jaringan (daring) untuk kelompok objek penyuluhan majlis ta’lim (MT) masih sulit untuk diterapkan. Selain penguasaan akses internet yang masih kaku, kesehatan mata juga ikut mendominasi, sehingga penerapan belum maksimal dengan baik. Hal ini sebagaimana tertuang dalam hasil evaluasi kinerja bulanan tim kelompok kerja penyuluh (Pokjaluh) Pino Raya yang digelar Senin pagi usai apel (07/09).
Sekretrais Pokjlauh Pino Raya Suyansen.S.Pd.I mengatakan, delapan orang tenaga PAI Non PNS yang tersebar di 21 desa dalam wilayah Kecamatan Pino Raya, pasca new normal sudah melaksankan tugas dengan baik. Prosedur dan protap covid-19 tetap menjadi perhatian khusus. Selain jaga jarak, masker dan penyediaan alat cuci tangan, pertemuanpun terbatas dibagi dalam beberapa kelompok atau jadwal. “Untuk online seperti daring menggunakan aplikasi meeting zoom, masih susah dan kaku diterapkan, karena dominasi peserta sudah lanjut usia,” ujar Suyansen.
Terpisah Kepala KUA Pino Raya Drs.H.Winraini.M.HI meminta dan berharap kepada PAI Non PNS tetap mematuhi prosedur covid-19. Pertemuan dapat dilaksanakan dengan sisstem sebagaimana yang sudah diatur. Penolakan kepada anggota yang tidak mengenakan masker adalah hal utama yang harus dilakukan. “Jangan ragu, kalau peserta pengajian tidak mau ikuti aturan ya ditolak saja, sampai ia benar-benar dipastikan menggenakan masker,” pungkas Winraini. (salim/humas)