Lebong. 8 kali manasik haji yang diselenggarakan Kantor Urusan Agama Kecamtan di Kabupaten Lebong Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Lebong Selatan Nursiat Gunawan sampaikan proses perjalanan ibadah haji pada kegiatan manasik haji tingkat KUA di Masjid Al Makmur Kelurahan Taba Anyar pada Rabu(19/06)
Di hadapan 47 CJH yang merupakan gabungan 5 Kecamtan yang terdiri dari jemaah asal Keacamata Lebong Tengah, Kecamatan Lebong Sakti, Kecamatan Lebong Selatan, Kecamatan rimbo Pengadang dan Kecamtan Totos Nursyat Gunawana mengatakan bahwa CJH Kabupaten Lebong dalam pemberangkatannya menuju tanah suci akan di lepas oleh Bupati Kabupaten Lebong di masjid Agung Sultan Abdullah menuju Asrama Haji Antara Bengkulu. Selama di asrama para calon haji mengikuti seluruh rangkaian kegiatan di asrama haji seperti menerima layanan kesehatan layanan makanan memerima uang liping kos dan gelang tanda jemaah haji Indonesia.
“barang bawaan diperiksa pihak bea cukai dan kopor ditimbang dengan berat maksimal yang diijinkan 30 kilogram saja”ujara Nursiat Gunawan
Kemudian esoknya dini hari sekitar pukul 2.00 Wib JCH akan di berangkatkan menuju emabrkasi Minang Kabau Padang kemudian langsung menuju Bandar Amir Muhammad Ali Bin abdul Ajiz Madinah bagi CJh termasuk gelombang pertama dan jika masuk gelombang ke 2 CJh akan menuju Jedah Arab Saudi.
“perjalanan antara Indonesia Aran Saudi akan di tempuh selama kurang lebih 10 jam kegiatan yang di lakukan selama di pesawat para jemaah para jemaah duduk, tidur, makan, minum, ke toilat, dan mengikuti pemeriksaan PPH” uajar Nursyat Gunawan
Setibanya di Madinah semua jemaah haji melaksanakan ibadah arbain, atau jarah ke tempat tempat yang memilki sejarah perkembangan islam seperti jaraah ke makam Nabi, jarah ke mesjid kiblatain sampai menjelang pelaksanaan ibadah haji. Kemudian pad tanggal 8 Julhijah semua jemaah haji menuju ke Mekah Almukaromah untuk melaksanakan ibadah haji. Dan memulai ihrom dengan memulai niat di mikot dan bir ali untuk ibadah haji, dimulai dengan mandi, memakai wewangian serta mengenakan pakaian ihram, sambil ber-talbiyah. Kemudian Berangkat menuju Mina dan setelah di Mina, mereka mendirikan shalat zhuhur, ashar, maghrib dan isya serta shalat subuh. Setiap shalat dikerjakan pada waktunya, namun shalat yang jumlah rakaatnya empat diqashar sehingga menjadi dua rakaat. Para jamaah tetap berada di Mina sampai matahari terbit pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Tanggal 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua jamaah haji menuju ke padang Arafah untuk melakukan wukuf. Kemudian semua jamaah haji melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang Arafah hingga Maghrib tiba.
Waktu wukuf di arafah mulai dari terbit fajar tanggal 9 dzulhijah hingga terbit fajar tanggal 10 dzulhijah. Barang siapa yang melakukan wukuf pada waktu tersebut walaupun sebentar, maka ia dianggap telah mengerjakan wukuf, dan hajinya sah,Barang siapa yang tidak mengerjakan wukuf pada waktu tersebut maka hajinya tidak sah” ujar Nursyat Gunawan
Kemudian Tanggal 9 Dzulhijjah malam, semua jamaah haji menuju ke Muzdalifah untuk mabit (bermalam di muzdalifah) dan mengambil batu untuk melontar jumroh secukupnya sampai 9 Dzulhijjah tengah malam atau setelah melakukan mabit, jamaah haji meneruskan perjalanannya ke Mina untuk melaksanakan ibadah melontar Jumroh.
“Pada Tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah haji melaksanakan ibadah melempar Jumroh yaitu sebanyak 7x ke Jumrah Aqabah sebagai simbol untuk mengusir setan. Dilanjutkan dengan tahalul yaitu mencukur rambut atau sebagian rambut” jelas Nursyat Gunawan
Jika jamaah mengambil nafar awal maka dapat dilanjutkan perjalanannya ke Masjidil Haram untuk Tawaf Haji atau menyelesaikan Haji. Sedangkan jika mengambil nafar akhir, jamaah haji tetap tinggal di Mina dan dilanjutkan dengan melontar jumrah sambungan, yaitu jumrah ‘Ula dan jumrah Wustha. Kemudian yang terakhir Jamaah haji kembali ke Makkah untuk melaksanakan Tawaf Wada’ yaitu Tawaf perpisahan sebelum pulang ke negara masing-masing.
Penulis Bibin