Mukomuko (Inmas), Suasana di Masjidil Haram sudah mulai mencapai puncak, terlihat jamaah sudah mulai memadati pelantaran ka'bah tempat jamaah haji melakukan tawaf.
Begitu juga jamaah sudah mulai terlihat sangat padat sampai dihalaman Masjidil Haram, sehingga jika jamaah haji tiba di Masjidil Haram 2 jam menjelang masuknya waktu shalat, jamaah tidak bisa/tidak boleh lagi masuk Masjidil Haram karena sudah penuh, maka jamaah terpaksa mengikuti shalat berjamaah diluar/dihalaman Masjidil Haram bahkan sampai dihalaman hotel dekat Masjidil Haram.
Melihat padatnya jamaah ini maka Kepala Kemenag Mukomuko Ajamalus, MH selaku pembimbing ibadah kloter 9 Padang Bengkulu menyarankan atau meminta kepada jamaah haji kloter 9 Padang untuk tidak memaksakan diri shalat di masjidil haram karena dapat mengganggu kesehatan jamaah haji itu sendiri.
“Yang paling penting adalah menjaga kesehatan untuk persiapan wukuf di Arafah tanggal 20 Agustus 2018 (9 zulhijjah) nanti,” jelas Ajamalus saat dihubungai via WA.
Bagi jamaah haji yang tidak shalat di Masjidil Haram, pihak hotel sudah menyiapkan satu lantai khusus untuk dijadikan sebagai Musala yaitu lantai P3 Hotel Royan Oleyan Hotel yang merupakan Hotel Kloter 9 Padang No. 1002 wilayah Misfalah yang berjarak lebih kurang 2.7 KM dari Masjidil Haram.
Namun demikian jauhnya jarak hotel dengan Masjidil Haram Pemerintah Indonesia menyiapkan bus Shalawat sebagai transportasi Jamaah Haji ke Masjidil Haram selama 24 jam. (Tisna)