Bengkulu (Inmas) - Faktor ekonomi menjadi salah satu fartor tertinggi penyebab terjadinya perceraian di kabupaten Bengkulu Tengah termasuk di kecamatan Pondok Kelapa.
Kurangnya pengetahuan tentang mata pencarian alternatif dan hanya terfokus pada perkebunan unggulan seperti kebun sawit dan palawija serta bersawah menjadi penyebab rendahnya ekonomi.
Sebagai upaya untuk mencegah terjadinya perceraian akibat faktor ekonomi maka kepala KUA kecamatan Pondok Kelapa Mintarno, MHI. (25/02) Menyampaikan beberapa tanaman ekonomis yang bisa menghasilkan dalam kurun waktu singkat seperti berkebun nangka.
Menurut kepala KUA, pohon nangka termasuk tanaman yang mudah perawatannya serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi diantaranya berbuah cepat, tidak membutuhkan perawatan khusus, harga yang kompetitif serta pangsa pasar yang luas.
Hal ini perlu disampaikan kepada pasutri karena bagian dari tupoksi KUA yakni Pembinaan Keluarga sakinah dan produk halal.
Bersama dengan kepala Desa Sri Kuncoro dan Penyuluh Agama Islam, kepala KUA selalu mengajak pasutri baru untuk menanam nangka dipekarangan rumah masing-masing.
Ia mencontohkan jika setiap pasutri memiliki 10 pohon nangka dan berbuah dalam usia satu tahun, maka ditahun kedua pernikahan pasutri sudah dapat mencukupi kebutuhan pokoknya untuk konsumtif. (Sukran)
Islam
Urusan Agama Islam dan Syariah
Bekali Ekonomi, Ka. KUA Pondok Kelapa Ajak Pasutri Berkebun
- Rabu, 26 Februari 2020 | 00:00 WIB