Bengkulu (Humas) - Keluarga yang harmonis, bahagia dan sejahtera (Hitta Sukhaya) merupakan tujuan dalam perkawinan yang dibentuk berdasarkan sikap saling setia, mengalah, percaya, menghormati, serta saling membantu. Keluarga Hitta Sukhaya akan tumbuh apabila masing-masing anggota keluarga menjalankan tanggung jawabnya dan mengembangkan keterbukaan perasaan cinta kasih.
Tak satupun keluarga di dunia ini yang tidak mempunyai masalah yang artinya ketika pasangan memutuskan untuk menikah berarti siap untuk bermasalah. Menyikapi permasalahan-permasalahan yang mungkin timbul dalam mewujudkan keluarga Hitta Sukhaya, maka Bimas Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Bengkulu mengadakan pembinaan keluarga Hitta Sukhaya pada Kamis (29/4) bertempat di Splash Hotel, Kota Bengkulu.
Kegiatan yang diikuti oleh 50 orang/25 pasangan suami istri ini di buka langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu yang diwakili oleh Pembimas Buddha Warlan, SE., M.Pd.
Dalam penyampaiannya, Warlan mengajak seluruh pasangan suami istri untuk mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab sepenuh hati dan saling mendukung satu sama lain.
"Pasangan yang harmonis adalah pasangan yang mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sepenuh hati serta saling mendukung ke arah yang baik dengan berpedoman pada ajaran agama Buddha. Keluarga Hitta Sukhaya akan sempurna jika setiap pasangan suami istri memiliki persamaan Sadha (keyakinan), Sila (kemoralan),Caga (kemurahan hati) dan Panna (kebijaksanaan). Dengan dimiliki 4 persamaan tersebut maka umat Buddha yang sudah menikah akan hidup bahagia dan harmonis," ujar Warlan.
Dalam kegiatan ini Ketua Panitia Yulius Adinata mengatakan bahwa tujuan diadakan kegiatan ini selain mewujudkan keluarga bahagia juga mengurangi kasus perceraian.
"Jangan sampai umat Buddha Bengkulu memiliki hobi menikah lalu bercerai, oleh karena itu kegiatan ini kita laksanakan sebagai pedoman hidup berkeluarga," tambah Yulius.