Bertempat di Vihara Buddhayana, Sabtu 20 Juli 2024 Umat Buddha Kota Bengkulu Rayakan Hari Suci Asadha, merupakan peringatan yang mempunyai arti penting bagi umat Buddha, bulan purnama Juli merupakan saat yang baik untuk mengingat dan mengenang kembali pemahaman terhadap Buddha Dharma. Pada saat itu kita mengenang peristiwa penting dimana Guru Agung Buddha Gautama membabarkan kotbah pertama kalinya kepada lima (5) orang pertapa , kondana, Mahanama, Asaji, Badiya dan Vapa. Itu kemudian menjadi siswanya, dibentuklah Sangha Bikkhu pertama sehingga lengkaplah Buddha, Dharma dan Sangha. Peristiwa itulah kemudian di peringati sebagai hari Asadha.
Pembimas Buddha dalam sambutanya pada perayaan peringatan Asadha 2568 BE/2024 menyampaikan bahwa Asdha bertujuan untuk mengingatkan kembali tentang makna Asadha yaitu tentang Kotbah Guru Agung Buddha Gautama. Dalam Kotbahnya guru Agung Buddha mengajak untuk agar dalam menyampaikan pesan kiranya tidak memunculkan pertentangan dan permasalahan di tengah-tengah komunitas, yang dapat menimbulkan penderitaan. Sikap menjujung tinggi kerukunan dan menghindari pertentangan telah disampaikan Guru Agung Buddha Gautama merupakan cermin moderasi Beragama yang saat ini di gaungkan oleh Kementerian Agama. Tegas warlan. Pembimas Buddha juga menyampaikan agar menyampaikan pesan tidak boleh membuat ketersinggunagn antara yang satu dengan yang lainya pada syair Dhammapada, bab 1, 3 dan 4. Berikut, ia menghinaku, ia menyinggungku, ia menyinggung persaanku, ia menyalahkanku, ia merugikanku, bagi siapa yang berpikir demikian maka kebencian, keresahan, kemarahan, akan ada pada dirinya. Tetapi barang siapa yang tidak berpikir demikian maka akan tetap tenang dan sabar, dan tidak melakukan kekerasan. Sementara Ketua Majelis Buddhayana Indonesia Provinsi Bengkul . Herwani berpesan agar kita terus meneladani Guru Agung Buddha Gautama, Hal penting yang dapat kita petik melalui momentum peringatan Asadha adalah makna dari kotbah Guru Agung Buddha Gautama kotbah pertama di kenal dengan nama Dhamma Cakka Pavatana Sutta yang berarti pemutaran roda dhamma dan dalam kotbah tersebut Guru Agung Buddha mengajarkan mengenai empat kesunyataan mulya (Catari Arya Sacani ) yang menjadi modal landasan pokok Buddha Dhamma. Guru Agung Buddha mengajarkan kepada umat Buddha untuk membebaskan diri dari penderitaan dan meraih kebahagiaan sejati. Ujar Herwani, Ketua Majelis Buddhayana Indonesia Provinsi Bengkulu Juga menamabahkan bahwa Asada tahun ini dirangkai dengan Ulang tahun MBI ke 69. WBI ke 51 dan Sekber PMVBI ke 41. (yul)