Rejang Lebong, [Humas] – Dalam upaya melestarikan budaya dan memperkenalkan kearifan lokal kepada generasi muda, MTsN 2 Rejang Lebong menggelar kegiatan praktik kearifan lokal dengan tema Mencintai Tradisi dan Budaya Lokal. Acara ini menampilkan tiga adat dari berbagai suku yang ada di daerah tersebut, yaitu Temu Manten dari budaya Jawa, Tari Ganau dari suku Serawai, dan Tari Kejei dari suku Rejang.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bapak Ropal Astiawan, SH selalu Guru pengampu mata pelajaran PKN dengan materi mencintai tradisi dan budaya Lokal. Kegiatan praktik ini dilaksanakan di musholla Madrasah pada rabu, (19/2/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kecintaan terhadap tradisi dan budaya kepada siswa, serta memberikan pemahaman mendalam tentang keberagaman budaya di Indonesia, khususnya di Rejang Lebong. Kepala MTsN 2 Rejang Lebong, Bapak Wawan Herianto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk inovasi dalam pendidikan berbasis kearifan lokal.
"Kami ingin peserta didik tidak hanya memahami pelajaran akademik, tetapi juga memiliki rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya daerah mereka. Melalui praktik ini, mereka dapat belajar langsung nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap tradisi," ujar Bapak Wawan Herianto.
Tiga Tradisi yang Diperkenalkan yaitu Temu Manten (Budaya Jawa) adalah bagian dari upacara pernikahan adat Jawa yang sarat makna filosofis. Dalam praktik ini, siswa memerankan prosesi pertemuan pengantin yang menggambarkan perjalanan hidup dua insan dalam membangun rumah tangga. Sementara Tari Ganau (Suku Serawai), merupakan tarian tradisional suku Serawai yang biasanya ditampilkan dalam acara adat atau penyambutan tamu kehormatan. Tarian ini memiliki gerakan khas yang menggambarkan semangat kebersamaan dan kegembiraan. Tari Kejei (Suku Rejang)
Tari Kejei adalah salah satu warisan budaya suku Rejang yang memiliki nilai sakral dan sering dikaitkan dengan upacara adat besar.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para siswa dan guru. Waka Kurikulum MTsN 2 Rejang Lebong, Bapak Jauhari, menekankan bahwa pembelajaran berbasis praktik seperti ini sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa.
"Belajar budaya melalui praktik langsung jauh lebih menarik bagi siswa dibandingkan hanya membaca di buku. Mereka bisa merasakan sendiri bagaimana nilai-nilai budaya itu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," kata Bapak Jauhari.
Dengan adanya kegiatan ini, MTsN 2 Rejang Lebong membuktikan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal serta menjadikan kearifan lokal sebagai bagian dari pembelajaran. Diharapkan, program semacam ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi sekolah lain untuk mengapresiasi serta menjaga kekayaan budaya bangsa.(apriliandi)