Bengkulu (Humas) – Dalam rangka memperkuat moderasi beragama di Indonesia, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Aktor Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Hotel Santika, Kota Bengkulu, Senin (12/08). Kegiatan ini dibuka dengan sambutan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Dr. H. Muhammad Abdu, S.Pd.I., M.M. yang diwakili oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Dr. H. Ajamalus, M.H.
Dalam sambutannya, Ajamalus menegaskan pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama di tengah keberagaman yang ada di Indonesia.
"Bangsa Indonesia ini merupakan bangsa majemuk dengan beragam agama. Karena itu kerukunan antar umat beragama harus dibina secara baik dan terus menerus, meskipun ada perbedaan, namun saya berharap agar perbedaan tersebut menjadi sebuah keindahan ibarat sebuah lukisan. Jadikan perbedaan itu suatu keindahan, lukisan jadi indah bukan karena warna putih, tapi harus ada warna lain," ungkapnya.
Ajamalus juga menyoroti bahwa peningkatan moderasi beragama menjadi salah satu indikator utama dalam upaya membangun kebudayaan dan karakter bangsa.
"Moderasi beragama menjadi prioritas di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 Kementerian Agama RI, dengan tujuan untuk merawat Indonesia yang damai, toleran, dan menghargai keragaman," terang Kabag TU.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh anggota DPR RI Komisi VIII, H. Mohammad Saleh, S.E., yang juga bertindak sebagai pemateri. Selain itu, hadir pula pengurus FKUB Provinsi Bengkulu, perwakilan organisasi masyarakat (ormas) Islam, serta seluruh peserta kegiatan yang terdiri dari ASN Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, tokoh agama, dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam laporannya, Ketua Panitia, Dr. Sukrianto, M.Pd., menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari penguatan moderasi beragama yang merupakan program kerja prioritas Kementerian Agama.
"Moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam beragama secara moderat atau di tengah-tengah, dan juga cara hidup untuk rukun, saling menghormati, menjaga, dan bertoleransi tanpa harus menimbulkan konflik karena perbedaan yang ada," ujarnya.
Dengan mengusung tema "Literasi Moderasi untuk Bengkulu Harmoni", kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman tentang moderasi beragama di kalangan pengurus dan anggota FKUB, serta masyarakat luas. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas, tidak hanya bagi pengurus FKUB dan tokoh agama di Bengkulu, tetapi juga bagi masyarakat sekitar dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan sosial.